Tutup Penyelidikan, FAA Tak Berikan Izin SpaceX Luncurkan Megaroket Starship
JAKARTA - Badan Penerbangan Federal Amerika (FAA) telah menutup penyelidikan atas kecelakaan yang dialami megaroket Starship dan Super Heavy milik SpaceX.
Diketahui, Starship dan Super Heavy berhasil lepas landas untuk pertama kalinya pada 20 April pukul 8:33 CT dari landasan peluncuran orbit di Starbase di Texas.
Pesawat luar angkasa itu lalu naik ke ketinggian maksimum 24 mil di atas Teluk Meksiko. Tak berlangsung lama, kendaraan mengalami kebakaran akibat kebocoran propelan di ujung belakang booster Super Heavy, yang akhirnya memutuskan koneksi dengan komputer penerbangan utama kendaraan.
Hal ini menyebabkan hilangnya komunikasi ke sebagian besar mesin booster dan, pada akhirnya kendali kendaraan. Bahkan, kegagalan SpaceX juga menuai kritik keras dari aktivis lingkungan.
Menurut laporan Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS, peluncuran yang gagal itu membuat tumpukan puing seluas 385 hektar yang mengakibatkan bongkahan beton terlempar lebih dari 2.600 kaki dari landasan peluncuran, kebakaran hutan seluas 3,5 hektar, awan asap, dan beton yang menyimpan material hingga 6,5 mil barat laut lokasi landasan.
Meski FAA menyelesaikan penyelidikan, tidak menandakan dimulainya kembali peluncuran Starship. Perusahaan milik miliarder Elon Musk itu, harus menjalani 63 tindakan perbaikan untuk mencegah terulangnya kecelakaan.
FAA menjabarkan, tindakan korektif meliputi desain ulang perangkat keras kendaraan untuk mencegah kebocoran dan kebakaran, serta desain ulang landasan peluncuran untuk meningkatkan ketahanannya.
"SpaceX harus menerapkan semua tindakan perbaikan yang berdampak pada keselamatan publik dan mengajukan serta menerima modifikasi lisensi dari FAA yang memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, dan peraturan lain yang berlaku sebelum peluncuran Starship berikutnya," ujar FAA dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 9 September.
Termasuk, penggabungan tinjauan tambahan dalam proses desain, analisis dan pengujian sistem dan komponen penting keselamatan termasuk Sistem Keselamatan Penerbangan Otonom, serta penerapan praktik pengendalian perubahan.
SpaceX Tanggapi Putusan FAA
Menanggapi hal itu, SpaceX dalam rilis resminya menjelaskan sebagai tindakan korektif tambahan, mereka telah memperluas sistem pencegah kebakaran yang sudah ada di Super Heavy untuk mitigasi kebakaran ruang mesin di masa depan.
Sistem Keamanan Penerbangan Otonom (AFSS) juga telah mengkualifikasi ulang untuk meningkatkan keandalan sistem dan perancangan sistem Thrust Vector Control (TVC) elektronik baru untuk mesin Super Heavy Raptor.
"Dengan menggunakan motor listrik sepenuhnya, sistem baru ini memiliki potensi titik kegagalan yang lebih sedikit dan jauh lebih hemat energi dibandingkan sistem hidrolik tradisional," ungkap SpaceX.
Baca juga:
- SpaceX Sukses Uji Coba Api Statis di Booster 9, Mesin Raptor Menyala Sempurna!
- SpaceX Akhirnya Akan Meluncurkan Megaroket Starship Minggu Depan, Elon Musk Bakal Pamer!
- Setelah Tertunda karena Badai Ian, NASA Bakal Luncurkan Artemis I ke Bulan pada November
- NASA Kirim Megaroket SLS dan Orion ke Landasan Peluncuran, Latihan ke Bulan Segera Dimulai!
SpaceX juga melakukan peningkatan signifikan pada sistem dudukan dan landasan peluncuran orbital untuk mencegah terulangnya kegagalan landasan landasan yang diamati selama uji penerbangan pertama. Peningkatan ini mencakup penguatan signifikan pada pondasi bantalan dan penambahan deflektor api.