Mengenal Peran Melanin dalam Hiperpigmentasi Kulit
JAKARTA - Kulit mendapatkan warnanya dari pigmen yang disebut 'melanin' (pigmen alami yang ditemukan di sebagian besar organisme). Sel khusus di kulit, yang disebut 'melanosit' menghasilkan melanin. Penelitian mengatakan bahwa ukuran unit melanin di kulit sama untuk setiap ras namun bervariasi antar area tubuh. Namun, ada juga orang yang menghasilkan lebih banyak melanin dibandingkan yang lain.
Perbedaan ini disebabkan oleh genetika dan faktor lainnya. Ketika sel-sel ini rusak atau terganggu, hal itu memengaruhi produksi melanin. Beberapa kelainan pigmentasi hanya memengaruhi sebagian kulit saja, sementara kelainan lainnya dapat berpengaruh pada warna kulit seluruh tubuh Anda.
Gangguan pigmentasi kulit, seperti hiperpigmentasi mempunyai efek pada kulit Anda. Menurut Dr. Pragati Naval, ahli bedah kosmetik dilansir dari Times of India, Kamis, 24 Agsutus, ‘Hiperpigmentasi’ dapat menyebabkan bercak kulit menjadi lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya. Hal ini terjadi ketika kulit memproduksi melanin berlebih. Hal ini sangat umum terjadi pada orang yang memiliki warna kulit lebih gelap, karena produksi melanin sudah tinggi.
Baca juga:
Jenis hiperpigmentasi yang umum antara lain bintik-bintik penuaan akibat kerusakan akibat sinar matahari atau inflamasi akibat jerawat. Bisa juga melasma akibat fluktuasi hormonal seperti yang terlihat pada kehamilan.
Terlepas dari pandangan estetika, meskipun hiperpigmentasi tidak menimbulkan ancaman kesehatan apa pun, penting untuk berkonsultasi dengan dermatologis untuk mendiagnosis dan menangani potensi penyebab hiperpigmentasi.
Saat ini banyak perawatan di klinik dan tindakan perawatan di rumah tersedia. Tergantung pada tingkat keparahannya, disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis dan kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi tersebut.