Presiden Zelensky Yakin Menang Perang Usai Dapat Jet dari NATO, Pakar: Rusia akan Hancurkan Lapangan Terbang F-16 Ukraina

JAKARTA - Moskow akan membalas pengiriman jet tempur F-16 dari Barat untuk Ukraina, dengan menyerang lapangan terbang yang harus dibangun Kyiv agar pesawat-pesawat tersebut dapat beroperasi, kata seorang pakar militer Rusia.

Belanda dan Denmark akhir pekan lalu memastikan akan memasok jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat kepada Ukraina, setelah Washington memberikan lampu hijau Jumat pekan lalu.

Pengiriman pesawat-pesawat yang lama dinantikan Kyiv tersebut, diperkirakan bakal dimulai akhir tahun ini.

Menanggapi itu, pakar militer yang juga pensiunan kolonel Rusia Viktor Litovkin mengatakan, Ukraina perlu menyiapkan "lapangan terbang yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai, stasiun radar dan peralatan khusus untuk persiapan sebelum penerbangan dan pemeliharaan pasca penerbangan, serta perangkat pemurni bahan bakar dan tempat penyimpanan rudal" untuk F-16.

"Ukraina tidak memiliki semua itu. Jika mereka mulai membangun semuanya, Rusia tidak akan menutup mata. Angkatan Bersenjata Rusia akan menunggu hingga pekerjaan konstruksi mencapai titik tertentu dan kemudian melakukan serangan," kata Litovkin kepada kantor berita milik pemerintah Rusia TASS, seperti dikutip dari The National News 23 Agustus.

Lebih lanjut Litovkin mengatakan, F-16 tidak akan mampu menandingi kemampuan jet tempur Rusia, merujuk pada F-16 merupakan "pesawat bermesin tunggal yang tidak mampu melakukan manuver yang rumit di udara", sedangkan pesawat Rusia memiliki dua mesin.

Presiden Zelensky berdiri di depan jet tempur F-16 saat berkunjung ke Denmark. (Sumber: President.gov.ua)

"Pesawat kami benar-benar dapat berputar di tempat, menghindari rudal berkat kemampuan manuver yang tinggi," pujinya.

Sebelumnya, Denmark dan Belanda, dua anggota NATO, berjanji untuk mengirimkan 61 jet tempur F-16 ke Ukraina, setelah pilot-pilotnya menjalani pelatihan untuk menerbangkannya.

Kopenhagen akan menyerahkan 19 pesawat, dengan enam di antaranya dikirim akhir tahun ini, delapan tahun depan dan lima pada tahun 2025, kata Perdana Menteri Mette Frederiksen saat menerima kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky Hari Minggu.

"Hari ini kami yakin bahwa Rusia akan kalah dalam perang ini. Tapi ini bukan satu-satunya hal utama. Yang utama adalah apa yang kami buktikan dengan kemenangan kami, dengan kerja sama kami, apa yang Anda buktikan dengan mendukung Ukraina. Bersama-sama kita membuktikan bahwa hidup adalah sebuah nilai, bahwa manusia itu penting, kebebasan itu penting, Eropa itu penting. Saya yakin itu akan ditulis dalam sejarah juga karena Anda, bersama Ukraina," kata Presiden Zelensky saat berpidato di hadapan kerumunan orang di luar Gedung Parlemen Denmark, seperti dikutip dari situs Kepresidenan Ukraina.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Zelensky juga mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan Denmark saat Ukraina membutuhkan. Seperti bantuan persenjataan yang sudah diberikan, serta jet F-16 yang akan datang, hingga bantuan saat Ukraina harus bertahan melewati musim dingin yang membeku, lantaran Rusia menyerang pembangkit listrik yang vital.

"Terima kasih banyak! Terima kasih atas sikap Anda kepada rakyat kami, kepada Ukraina! Untuk semua keluarga Anda, semua rumah Anda, semua orang Anda, semua kota Anda! Terima kasih banyak, Denmark!" seru Presiden Zelensky.

Diketahui, pelatihan operasional jet tempur F-16 bagi pilot Ukraina akan dilakukan oleh koalisi 11 negara mulai bulan ini, berharap mereka akan siap pada awal 2024 mendatang.

Angkatan bersenjata Ukraina diketahui masih menggunakan pesawat tempur era Uni Soviet yang sudah tua peninggalan era 1970-an dan 1980-an. Sementara, serangan balasan yang dilakukan terhadap posisi pasukan Rusia, mengalami hambatan utama berupa tidak adanya dukungan udara yang memadai.