Pimpin Milisi, Mantan Penyair Myanmar Maung Saungkha Siap Hadapi Junta Militer
JAKARTA - Penyair yang sekarang pemimpin milisi Maung Saungkha, salah satu tokoh terkemuka yang memperjuangkan demokrasi di Myanmar, mengatakan kelompok bersenjatanya berencana untuk mulai mengukir wilayah di jantung negara tersebut untuk menghadapi junta militer secara langsung.
Maung Saungkha mengatakan, langkah tersebut merupakan tujuan strategis utama bagi Tentara Pembebasan Rakyat Bamar (Bamar People's Liberation Army/BPA), milisi yang dibentuk setelah kudeta junta pada Februari 2021, setelah mereka mendapatkan pelatihan dari para sekutu dan pengalaman bertempur di daerah perbatasan negara itu.
Sebagian besar anggota BPLA adalah umat Buddha Bamar, kelompok etnis yang menyumbang dua pertiga dari populasi dan mendominasi Myanmar tengah di mana lembaga-lembaga pemerintah berbasis.
"Untuk pasukan yang dibentuk dari orang-orang Bamar, merupakan bagian penting dari visi kami untuk berbasis di wilayah Bamar dan aktif di sana," ujar komandan berusia 30 tahun ini melalui pesan singkat dari kamp hutannya di dekat perbatasan dengan Thailand, melansir Reuters 4 Agustus.
Maung Saungkha mengatakan, BPLA ingin bekerja sama dengan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional yang dibentuk dari sisa-sisa pemerintahan Aung Sang Suu Kyi yang berusaha menggantikan junta. PDF terdiri dari ratusan milisi, banyak di antaranya berasal dari suku Bamar.
Institut Strategi dan Kebijakan yang berbasis di Myanmar memperkirakan BPLA memiliki sekitar 1.000 anggota, sebuah angka yang menjadikannya salah satu milisi baru terbesar di negara tersebut.
Pertumbuhan BPLA sangat ditentukan oleh kemampuan Maung Saungkha dalam membangun jembatan dengan kelompok-kelompok bersenjata lainnya, menurut seorang sekutu utama dan dua orang analis. Hal ini juga menggarisbawahi bagaimana milisi-milisi baru telah mengakar dalam lanskap politik Myanmar, meskipun mereka masih jauh dari menggulingkan junta.
Pemerintah Persatuan Nasional, yang memberikan BPLA sejumlah bantuan makanan, mengatakan untuk membangun kembali basis di pusat, BPLA harus bernegosiasi dengan Kementerian Pertahanan untuk memastikan kerja sama yang lancar dengan pasukan PDF.
Junta tidak menanggapi permintaan komentar untuk artikel ini. Junta mengatakan, kelompok-kelompok bersenjata yang menentangnya adalah "teroris" yang menabur kekacauan dan membunuh warga sipil.
Junta militer menuduh Maung Saungkha melakukan penghasutan seperti yang dilakukan terhadap sebagian besar penentang pemerintahannya.
Maung Saungkha dan pejabat politik BPLA, Yoe Aunt Min, mengatakan, perjuangan melawan junta akan berlangsung lama dan mengakui BPLA menghadapi tantangan yang signifikan - terutama pendanaan dan memudarnya motivasi untuk terus berjuang di antara beberapa anggota yang direkrut.
Diketahui, dominasi Bamar telah lama dibenci oleh banyak kelompok minoritas di Myanmar, namun latar belakang Maung Saungkha telah membantu BPLA menjalin hubungan yang kuat dengan organisasi-organisasi bersenjata etnis lainnya, sebuah pekerjaan yang sangat penting bagi perlawanan.
Sebelum kudeta, ia adalah seorang penyair yang pernah dipenjara karena sajaknya yang mengolok-olok penguasa, yang kemudian menjadi aktivis terkenal, mengadvokasi kesetaraan bagi kaum minoritas dan federalisme.
Rekam jejak tersebut telah memberikan "kekuatan ideologis" bagi BPLA, kata Richard Horsey, penasihat senior Myanmar di lembaga think tank Crisis Group.
BPLA didirikan dua bulan setelah kudeta di wilayah perbatasan Myanmar, dengan Maung Saungkha mencari pelatihan dan dukungan dari organisasi-organisasi bersenjata etnis yang telah berjuang selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar.
Baca juga:
- Drone Ukraina Serang Pangkalan AL Rusia, Pelabuhan Novorossiysk Hentikan Seluruh Kapal
- Kecam Bantuan Senjata AS ke Taiwan Sebagai Provokasi, Korea Utara: Asia Pasifik Bukan Tempat Uji Coba Perang
- Bocorkan Rencana Latihan, Sistem Radar hingga Persenjataan Kapal Perang ke China, Dua Pelaut AS Ditangkap
- Kementerian hingga Staf Kepresidenan Ingin Beli Mobil Asing, Presiden Putin: Harus Produksi Dalam Negeri
BPLA bekerja sama dengan Persatuan Nasional Karen (KNU), yang merupakan wilayah kekuasaannya, dan Angkatan Darat Arakan (AA) yang memberikan pelatihan, katanya. Kedua kelompok tersebut mengonfirmasi bahwa BPLA bertempur bersama pasukan mereka.
Selain menjangkau untuk bekerja sama dengan pasukan PDF, BPLA dapat mengirimkan unit operasi drone kecil, katanya.
"Kami juga telah menerima permintaan untuk melatih orang lain, jadi kami mungkin akan memulai sebagai pelatih," tambahnya.