Bagikan:

JAKARTA - Dua pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat telah ditangkap dengan tuduhan menyerahkan materi keamanan nasional yang sensitif kepada Tiongkok, demikian ungkap para pejabat Amerika Serikat pada Hari Kamis.

Bintara Wenheng Zha (26) didakwa melakukan konspirasi dan penyuapan sehubungan dengan penerimaan hampir 15.000 dolar AS sebagai imbalan atas foto-foto dan video yang berisi informasi militer AS yang sensitif, ujar para pejabat tersebut.

Sedangkan pelaut lain, Jinchao Wei, yang usianya tidak diungkapkan, didakwa bersekongkol untuk mengirimkan informasi pertahanan nasional ke China dengan imbalan ribuan dolar AS.

Asisten Jaksa Agung Matt Olsen mengatakan kepada para wartawan di San Diego, karena tindakan kedua orang itu, "informasi militer yang sensitif berakhir di tangan Republik Rakyat Tiongkok," seperti melansir Reuters 4 Agustus.

Zhao dituduh mengirimkan rencana latihan militer AS di wilayah Indo-Pasifik, diagram listrik dan cetak biru untuk sistem radar di pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, serta rincian keamanan untuk fasilitas Angkatan Laut AS di Ventura County dan Pulau San Clemente di luar Los Angeles kepada orang yang ditanganinya, menurut para pejabat AS.

Adapun Wei dituduh mengungkapkan informasi tentang USS Essex, kapal serbu amfibi tempat dia bertugas, serta kapal perang Amerika lainnya, termasuk lusinan manual teknis yang menjelaskan tentang persenjataan, struktur kekuatan dan operasi Essex

Kendati demian, rincian kontak untuk Wei dan Zhao tidak dapat segera ditemukan.

Para pejabat AS dalam konferensi pers tersebut mengutuk kampanye spionase China pada hari Kamis.

"Tidak ada ancaman yang lebih besar dan multigenerasi terhadap Amerika Serikat selain Tiongkok," kata Agen Khusus FBI Stacey Moy.

"Beijing tidak akan berhenti untuk menyerang Amerika Serikat dalam rencana strategisnya untuk menjadi negara adidaya tunggal di dunia," lanjutnya.

Terpisah, Kedutaan Besar China di Washington tidak segera membalas pesan yang meminta komentar atas tuduhan tersebut.

Diketahui, hubungan AS-Tiongkok menegang selama bertahun-tahun karena berbagai masalah keamanan nasional hingga perdagangan.

Amerika Serikat menuduh China melakukan spionase dan serangan siber, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Beijing. Sebaliknya, China juga menyatakan bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata.