Mantan Desainer Nissan GTR Ini Bilang Desain Mobil Listrik yang Kini Beredar Terlalu Agresif
JAKARTA - Dalam industri otomotif, mobil listrik adalah mobil masa depan sebagai bagian dari usaha untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan kendaraan ramah lingkungan.
Sebagai mobil masa depan, banyak produsen mobil berlomba-lomba untuk menghadirkan mobil listrik yang memiliki desain futuristik dan agresif. Namun, pendekatan berbeda diambil oleh Shiro Nakamura, mantan kepala pejabat kreatif Nissan, yang percaya bahwa desain mobil listrik saat ini terlalu agresif. Ia memilih untuk menciptakan sebuah karya terbaru yang memiliki tampilan yang lebih halus dan tidak "menakutkan".
Tugas yang diemban oleh Nakamura adalah merancang EV Sport 01 untuk perusahaan kecil di Jepang bernama AIM. Sebelum bergabung dengan AIM, ia pernah merancang berbagai model Nissan, termasuk 350Z dan R35 GT-R.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Top Gear, Nakamura mengatakan bahwa ia merancang EV Sport 01 untuk memiliki daya tarik yang khas, hal yang tidak dapat dikatakan tentang banyak EV lain di pasaran.
"Mobil juga bisa memiliki daya tarik. Saya pikir saat ini hampir semua mobil - mungkin Mini adalah pengecualian - tapi sebagian besar EV difokuskan pada tampilan yang kuat dan agresif. Namun, EV Sport 01 ini tidak memiliki kesan agresif," ucapnya, dikutip dari Carscoops, 24 Juli.
Ia menambahkan bahwa dirinya dan bos AIM, Yukinori Suzuki, memiliki tujuan yang sama saat menciptakan EV Sport 01.
"Kami berdua memiliki tujuan yang sama. Ini bukanlah mobil sport besar dan berat. Meskipun kompak, mobil ini memiliki performa tinggi dan menyenangkan untuk dikendarai. Maka dari itu, kami membuatnya dengan desain yang bersih dan sederhana. Alamiah, bersih, dan minimalis. Anda akan melihat bahwa tidak ada permukaan kontras, dan wajahnya sangat menawan. Ini bukan wajah yang agresif,” tambahnya.
Nakamura menambahkan bahwa merancang sebuah mobil listrik memiliki tantangan unik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.
"Saya sebenarnya tidak berpikir masalah tenaga apa yang dimiliki mobil, tetapi saya melihat peluang dengan desain EV karena tata letaknya yang baru dan Anda dapat menghadapi tantangan dengan tata letak yang berbeda," tambahnya.
"Selain itu, proporsi mobil listrik tidak seperti mobil berbahan bakar bensin. Ketika Anda merancang mobil berbahan bakar bensin, Anda harus dengan jelas menunjukkan di mana mesinnya berada - mobil dengan mesin di tengah memiliki desain khusus, mobil dengan mesin di depan memiliki bonnet panjang. Namun, dengan mobil listrik, Anda memiliki kebebasan lebih. Anda memiliki tantangan yang lebih besar untuk mengekspresikan kekuatan dan energi," pungkasnya.
Baca juga:
EV Sport 01 didukung oleh dua motor listrik di sumbu belakang yang menghasilkan kombinasi tenaga sebesar 600 dk. Dikatakan bahwa mobil ini dapat menempuh jarak sejauh 300 km sebelum perlu melakukan pengisian ulang baterai, namun ukuran paket baterainya belum diketahui.