JAKARTA - Nissan dan Renault pada Rabu ini, 26 Juli, akhirnya mengumumkan telah mencapai kesepakatan mengenai investasi di bisnis mobil listrik Ampere, setelah berbulan-bulan bernegosiasi.
Nissan dan Renault, dilaporkan Reuters, 26 Juli, telah menyelesaikan syarat-syarat kemitraan mereka dan berkomitmen untuk berinvestasi hingga 600 juta euro atau hampir Rp10 triliun dalam bisnis Ampere, perusahaan mandiri baru yang diciptakan Grup Renault untuk kendaraan listrik dan aktivitas perangkat lunak. Ampere diambil dari nama fisikawan dan matematikawan Prancis André-Marie Ampère
Kesepakatan atas syarat-syarat kemitraan yang telah dirombak tersebut akan menempatkan kedua perusahaan otomotif ini pada posisi sejajar mengenai isu-isu seperti pembagian kepemilikan hak kekayaan intelektual di masa depan.
Nissan menyebut investasi dalam Ampere sejalan dengan peran Nissan sebagai investor strategis dan penguasaan kursi dewan di perusahaan baru.
Menurut Reuters, nilai Ampere sendiri bisa mencapai hingga 10 miliar euro. Artinya, investasi Nissan 600 juta euro di Ampere hanya sekitar 6%, lebih rendah dari 15% yang sebelumnya diumumkan sebagai bagian maksimum pada bulan Februari.
Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida, dalam sebuah pernyataan, mengatakan investasi di Ampere akan melengkapi dan memperkuat upaya Nissan dalam menghadirkan kendaraan listrik di Eropa.
Kedua perusahaan tersebut menyatakan bahwa perombakan ini masih harus mendapatkan persetujuan regulator dan diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2023.
BACA JUGA:
Dengan kesepakatan ini, Renault mengonfirmasi komitmennya untuk mengurangi sahamnya di Nissan dari sekitar 43% dengan mentransfer 28,4% saham Nissan-nya ke sebuah trust di Prancis, yang akan menempatkan kedua perusahaan otomotif ini pada posisi yang sama.