Ingat Siti Aisyah? Aksi 'Gila' Pembunuhan Kim Jong Nam Diangkat jadi Film Dokumenter, Assassins

JAKARTA - Masih ingat Siti Aisyah? Wanita asal Indonesia yang empat tahun lalu dituduh terlibat dalam aksi pembunuhan Kim Jong Nam. Bukan orang biasa, korban merupakan kakak tiri Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang menjalankan sistem pemerintahannya dengan tangan besi. 

Siti Aisyah tidak sendiri dalam aksi pembunuhan dengan mengusapkan racun terlarang dan mematikan, VX ke wajah Kim Jong Nam di bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017 lalu. Dia bersama Perempuan Vietnam bernama Doan Thi Huong. 

Beruntung, ancaman hukuman mati oleh pengadilan setempat tidak terlaksana. Siti Aisyah dinyatakan bebas pada Maret 2019 setelah terlepas dari ancaman hukuman mati yang didakwakan kepadanya. Sementara Doan Thi Huong yang menghabiskan lebih dari 2  tahun di penjara Malaysia dibebaskan pada Mei 2019.

Aksi 'gila' kedua wanita muda ini kemudian diangkat dalam film dokumenter yang disutradarai Ryan White, Assassins. Tidak tanggung-tanggung, sutradara asal Amerika Serikat tersebut menghabiskan 2,5 tahun untuk menyelidiki kasus tersebut demi film Assassins yang akan dirilis di bioskop dan digital, Jumat.

Sejumlah pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduh rezim Korea Utara sebagai otak dibalik pembunuhan Kim Jong Nam, yang mengkritik pemerintahan dinasti keluarganya. Tuduhan itu dibantah oleh Pyongyang.

Para pengacara menyatakan bahwa kedua perempuan itu merupakan orang-orang suruhan dalam pembunuhan yang dirancang agen Korea Utara. Keduanya mengaku, mereka berpikir sedang dilibatkan dalam acara lelucon dan tidak tahu bahwa mereka sedang meracuni Kim.

White mengumpulkan bahan riset dengan cara bepergian ke Vietnam, Indonesia dan Malaysia untuk dokumenter ini. Dilansir Reuters via Antara, Jumat, 29 Januari, dia mengatakan mendengar langsung pernyataan dari kedua perempuan itu adalah faktor paling krusial dalam menemukan kebenaran di balik berita-berita.

Awal pekan ini, Doan dan Siti Aisyah sudah lebih dulu menonton dokumenter tersebut. Meski restu telah didapat dari keduanya, Doan mengekspresikan penyesalan atas beberapa adegan, kata White.

"Reaksi pertamanya adalah...'Saya harap saya tidak terlalu banyak tersenyum,'" kata dia, merujuk kepada adegan kembalinya Doan ke Vietnam, yang disebut White jadi sasaran sindiran di media sosial, membuat Doan jadi lebih menutup diri.

"Keduanya menyenangkan dan untungnya selamat dari kejadian ini, tapi kurasakan hidup mereka sayangnya tidak akan pernah sama seperti dulu," demikian Reuters dikutip Jumat.