Cikal Bakal Indomie di Indonesia hingga Ekspansi ke Mancanegara
JAKARTA – Meskipun Indomie bukanlah merek mi instan pertama di Indonesia, namun jangan salah jika kini popularitasnya hingga ke mancanegara. Cikal bakal Indomie dimulai pada tahun 1972.
PT. Indofood Sukses Makmur adalah perusahaan yang sukses mengambil hati masyarakat Indonesia, selang empat tahun eksistensi Supermi yang pertama kali diperkenalkan oleh PT. Lima Satu Sankyu (kemudian berganti menjadi PT. Supermi Indonesia).
Dilansir VOI dari Warta Ekspor edisi Agustus 2018, pada awal kemunculannya baik Supermi dan Indomie adalah dua merek mi instan yang cukup dikenal masyarakat. Bahkan ketika ada merek baru, hampir setiap orang akan menyebutnya dengan Supermie atau Indomie.
Kemunculan Indomie, pada mulanya memang diragukan masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan pokok. Hal tersebut kemudian dipatahkan, lantaran Indomie muncul dengan harga murah yang relatif terjangkau.
Baca juga:
Selain itu, Indomie diterima masyarakat lantaran sangat mudah disajikan dan juga awet. Pada mulanya Indomie muncul dengan rasa Kuah Rasa Kaldu Ayam. Hal tersebut sesuai dengan selera masyarakat pada masa itu.
Laman resmi Indomie menuliskan pada tahun 1982 perusahaan kemudian mulai bereksperimen dengan menjual varian rasa kuliner baru yaitu Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.
Selang satu tahun atau pada tahun 1983, muncul kembali varian produk baru Indomie yang legendaris yaitu Indomie Mi Goreng.
Tidak hanya di dalam negeri, popularitas Indomie semakin tinggi di luar negeri. Hal tersebut berkat adanya sertifikasi ISO 22000, ISO 9001: 2000 dan sertifikasi Halal yang menjadi kunci sukses Indomie ekspansi ke luar negeri.
Popularitas mi instan hingga sekarang memang meningkat tajam. World Instant Noodles Association (WINA), mencatat permintaan global terhadap produk mie instan bahkan mencapai 97,46 miliar bungkus (tahun 2017).
Kini Indomie telah memiliki 16 pabrik yang tersebar di seluruh dunia dan memproduksi sekitar 15 miliar bungkus Indomie setiap tahunnya. Indomie juga telah mengeskpor produk-produknya lebih dari 60 negara di seluruh dunia.