JAKARTA - Indomie jadi alat transaksi seks di Ghana. Hal ini terungkap lewat pernyataan seorang pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal.
Hal itu diungkap Kamal dalam sebuah acara dialog nasional yang diselenggarakan STAR-Ghana Foundation. Dialog itu membahas kekerasan seksual berbasis gender.
Kamal mengatakan gadis-gadis muda Ghana biasa diiming-imingi berbagai macam barang sebagai imbalan dari hubungan seks. Dan Indomie jadi salah satu alat tukar yang lazim dijanjikan dalam kegiatan seks itu.
Selain Indomie, alat tukar lain yang paling lazim adalah pulsa telepon selular hingga uang tunai. Hal ini juga memicu meningkatnya angka kehamilan remaja di Ghana.
Dalam sebuah laporan, seorang ibu bahkan diketahui memaksa putrinya untuk melakukan hubungan seks transaksional. Hal ini merupakan implikasi dari tingginya kemiskinan di Ghana, terutama sejak pandemi COVID-19, yang menyebabkan kondisi mereka makin susah.
BACA JUGA:
"Dalam beberapa kasus ada masalah 'seks transaksional,' di mana beberapa orang tua mendorong anak mereka ikut serta, sehingga mereka bisa mendapat cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," kata Bashiratu sebagaimana dilansir World of Buzz, Sabtu, 2 Januari.
Kamal melanjutkan, "Orang tua mereka tidak bekerja. Anak-anak mereka di rumah, dan mereka (anak-anak) harus bertahan hidup. Jadi anak-anak melakukan ini untuk mendapatkan uang."