Bagikan:

JAKARTA - Tujuh tahun setelah merilis video musik Automatic High, penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta, Darryl Wezy kembali dengan visualisasi dari Kemarau Terakhir. Lagu ini dicomot dari album mini (EP) bertajuk sama yang diluncurkan tahun lalu.

Konsep video musik ini adalah beauty shot dan menangkap beberapa pemandangan khas di Bali seperti pantai-pantai, kebun bunga gemitir, dan bukit berbatu vulkanik. Disutradarai oleh videografer Mankjay Dananjaya, video musik ini memakan waktu syuting  selama dua hari dan proses editing 25 hari.

"Kami mencoba ngasih liat scenery alam yang berkaitan dengan semesta itu sendiri," Darryl Wezy menjelaskan konsep pengambilan gambar dalam video musik Kemarau Terakhir dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 14 November.

Lagu Kemarau Terakhir bercerita tentang bagaimana memberdayakan diri dan menikmati momen hidup baik suka maupun duka dengan karakteristik Darryl Wezy yang cenderung memberikan sentuhan tema kebebasan dalam setiap lagunya dengan musik pop berbalut folk.

"Melodinya ditulis sekitar tahun 2007 waktu masih SMA, tapi dirampungkannya justru sekitar tahun 2015 di tengah berkarier di dunia advertising," kisah Darryl.

Dan kali ini, Darryl juga melengkapi musiknya dengan bebunyian harpsichord '70-an, flute, dan perkusi ke dalam lorong musik folk. Usut punya usut, referensinya dari musik chamber pop atau sunshine pop seperti The Free Design, Mama Cass, dan The Decemberists.

Lagu ini merupakan bagian besar EP Kemarau Terakhir yang terdiri dari 6 lagu, antara lain Tomorrow (single mix), Northern Star dan Wolfie (keduanya dari album pertama Maze of Fears), By the Great Universe (Kemarau Terakhir – versi adaptasi bahasa Inggris), dan Tomorrow (Shibuya-Gawa mix).

Kemarau Terakhir sendiri merupakan lagu pertama Darryl Wezy yang berbahasa Indonesia dan dinilai mampu mendongkrak jumlah streaming di beberapa penyedia layanan musik digital seperti  Spotify dan Apple Music. Video musik lagu ini sudah tersedia di kanal YouTube Darryl Wezy sejak 27 September 2019. 

Rekam jejak Darryl Wezy kali pertama dikenal saat album debutnya, Maze of Fears yang dirilis Oktober 2012 di bawah label Ivy League Music dan Rooftop Sound menjangkau pasar musik Jepang.

Pria lulusan The London School of Public Relations Jakarta ini kini sedang menyiapkan album penuh keduanya, di mana Tomorrow, Kemarau Terakhir dan single ketiga Silver Lining yang dirilis Februari kemarin akan disertakan di dalamnya.