Fakta Menarik Thomas Partey, Gelandang Arsenal yang Cinta Mati Indomie
Thomas Partey (Instagram @thomaspartey5)

Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, nama Thomas Partney bergaung di media sosial. Pesepak bola asal Ghana tersebut mengaku cinta mati dengan Indomie dan rela menghabiskan banyak uang untuk mi instan asli Indonesia itu.

Pengakuan wakil kapten tim nasional Ghana ini diungkap dalam kanal YouTube Stadium Astro, Minggu, 7 Februari kemarin. Sayangnya, saat diwawancarai Adam Carruthers, Partey mengira Indomie berasal dari Malaysia.

"Indomie berasal dari Malaysia?" tanya Partey.

"Bukan, dari Indonesia," balas Adam.

Kepopuleran Indomie memang mendunia. Indomie pernah dinobatkan sebagai produk mi instan yang paling banyak dipilih di Afrika pada tahun 2017, berdasarkan klasemen yang dibuat oleh Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.

Yang menghebohkan, menurut laporan dari World of Buzz pada akhir Desember 2020, Indomie jadi salah satu alat transaksi seks di Ghana.

Bagi sebagian orang, nama Thomas Partney mungkin masih sangat asing. Ketenaran pria 27 tahun ini jauh di bawah Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.

Lalu, siapa Partey sebenarnya? Bagaimana sepak terjangnya di lapangan hijau? Berikut tentang perjalanan karier Partey yang VOI himpun dari berbagai sumber.

Partey datangkan Arsenal dari Atletico Madrid pada 5 Oktober 2020 dengan kontrak jangka panjang hingga 2025 setelah The Gunners mengaktifkan klausul pelepasan 50 juta euro atau setara Rp843 miliar. 

Debut Partey terjadi pada 17 Oktober 2020 saat dia menggantikan Granit Xhaka dalam kekalahan tandang 0-1 The Gunners di liga melawan Manchester City. Lima hari kemudian, Partey memulai pertandingan pertamanya untuk Arsenal dalam kemenangan tandang 2-1 atas Rapid Wien di Liga Eropa UEFA. 

Di tengah pertandingan melawan Aston Villa pada 8 November, Partey menderita cedera paha yang membuatnya absen pada sisa pertandingan bulan itu. 

Pemain kelahiran 13 Juni 1993 memulai karier profesionalnya di Atlético Madrid pada 2013, dipinjamkan ke Mallorca dan Almería, dan kembali ke Atlético pada 2015, di mana dia memenangkan Liga Europa dan Piala Super UEFA pada 2018.

Pemain Ghana termahal sepanjang masa saat diboyong Arsenal ini mewakili negaranya di dua turnamen Piala Afrika. Dia masuk dalam Tim Terbaik CAF pada 2018, dan memenangkan Pemain Terbaik Ghana pada 2018 dan 2019.

Bersama The Black Stars, Partey telah mengoleksi 30 caps dengan torehan 10 gol. Sementara dalam balutan kaos The Gunners, sejauh ini, dia baru mencatatakan 12 pertandingan di semua kompetisi.

Menurut laporan dari ESPN, Partey mengantongi 260 ribu poundsterling (Rp5 miliar) per pekan, atau empat kali lebih banyak dari apa yang dia dapatkan di Atletico. Jika laporan ini benar, Partey ditetapkan menjadi penghasil ketiga tertinggi di Arsenal.

Dengan gaji sebanyak itu, kira-kira berapa dus Indomie yang bisa dibeli Partey, ya?