Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Bentuk Pansus JIS
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan urgensi pembentukan panita khusus (pansus) untuk mengusut masalah-masalah dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Usulan pansus JIS ini disampaikan oleh anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta. Prasetyo mengaku tak bisa langsung menyetujui meskipun usulan ini datang dari anggota fraksi yang sama dengannya.
"Sebagai ketua DPRD kan saya membawahi 9 fraksi. Apa yang diusulkan oleh teman-teman saya kan juga harus bisa menimbang-nimbang. Apa urgensinya?" ungkap Prasetyo di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 12 Juli.
Merujuk Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPRD Provinsi DKI Jakarta, pansus diatur dalam Pasal 114 dan Pasal 115.
Ketentuannya, pansus dibentuk dalam rapat paripurna atas usul Anggota DPRD. Jumlah anggota panitia khusus ditetapkan berjumlah paling banyak 25 orang. Anggota panitia khusus terdiri atas anggota komisi terkait yang diusulkan oleh masing-masing Fraksi.
Namun, Prasetyo menegaskan pansus bisa dibentuk setelah mendapat pertimbangan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI yang diketuai oleh Ketua DPRD DKI Jakarta. Lagipula, Prasetyo menyebut ia bakal mengabulkan pembentukan pansus jika memenuhi unsur kondisi darurat.
"Sampai sekarang saya belum terima surat usulan (pansus JIS) itu. Lalu kalau surat sudah ada, itu saya tanya dulu dong urgensinya apa? Kalau semua permasalahan di buat masalah, ya tak akan selesai," tegasnya.
Baca juga:
- Sekretaris MA Hasbi Hasan Diduga Terima Uang Rp3 Miliar untuk Urus Perkara Pidana
- Jokowi Pastikan Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN Berjalan Sesuai Target
- Puluhan Petugas dan 5 Kapal Diterjunkan Bersihkan Hamparan Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke
- Utang Pinjol Warga Jakarta Tembus Rp10,35 Triliun, DPRD Desak Pemprov Cari Jalan Keluar
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menilai pembangunan JIS terbukti bermasalah setelah munculnya klarifikasi dari Buro Happold.
Buro Happold menegaskan pihaknya tidak diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini. Buro Happold hanya diminta membuat panduan desain. Namun, hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold.
"Ini menegaskan bahwa ada malpraktik dalam perencanaan dan pembangunan stadion JIS. Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas satdion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Rio dalam pesan singkat, Senin, 10 Juli.
"Harus bentuk pansus JIS jika dipandang perlu, apalagi ini sudah menggunakan banyak uang rakyat, sekitar Rp4,4 triliun dari dana PEN dan APBD DKI," tegasnya.