Meta Beberkan Bagaimana Sistem AI Digunakan pada Facebook dan Instagram
JAKARTA - Meta akhirnya membiarkan banyak mata mengintip dan mempelajari bagaimana perusahaan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk menentukan konten apa yang dilihat saat pengguna menggunakan Facebook serta Instagram.
"Kami perlu lebih jujur tentang bagaimana hubungan ini bekerja dan memberi Anda lebih banyak kendali atas apa yang Anda lihat," ujar Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg dalam blog resmi perusahaan, dikutip Jumat, 30 Juni.
Dalam hal ini, Meta merilis 22 kartu sistem untuk memberikan informasi tentang bagaimana sistem AI perusahaan memeringkat konten, beberapa prediksi yang dibuat setiap sistem untuk menentukan konten apa yang mungkin paling relevan bagi pengguna, serta kontrol untuk membantu menyesuaikan pengalaman di Facebook dan Instagram.
Sebagai contoh, kartu sistem tentang fungsi pencarian Instagram menjelaskan bagaimana aplikasi mengambil hasil pencarian yang relevan berdasarkan kueri pengguna, mengevaluasi setiap hasil dengan mempertimbangkan interaksi pengguna sebelumnya.
Tak hanya itu, kartu sistem juga bisa menerapkan filter tambahan dan proses integritas untuk mempersempit daftar sebelum menyajikannya kepada pengguna.
Sementara dalam kartu sistem untuk peringkat konten Facebook, ada berbagai faktor yang memengaruhi prioritas informasi platform.
Faktor-faktor itu mencakup aspek-aspek seperti tanda pemeriksa fakta pihak ketiga pada postingan, tingkat keterlibatan akun, dan interaksi pengguna sebelumnya dengan akun tersebut.
Untuk memberikan tingkat detail lebih jauh di luar apa yang dipublikasikan di kartu sistem, Meta juga berbagi jenis masukan yang dikenal sebagai sinyal serta model prediktif yang diinformasikan oleh sinyal ini, guna membantu menentukan konten apa yang menurut pengguna paling relevan dari teman di Facebook.
"Kami juga menggunakan sinyal untuk membantu mengidentifikasi konten berbahaya, yang kami hapus begitu kami menyadarinya, serta untuk membantu mengurangi distribusi jenis konten bermasalah atau berkualitas rendah lainnya sesuai dengan Pedoman Distribusi Konten kami," ungkap Clegg.
Baca juga:
Selain itu, Meta juga mengembangkan fitur “Mengapa Saya Melihat Ini?" di Instagram dan Facebook, di mana pengguna dapat mengeklik satu bagian konten dan melihat bagaimana informasi dari aktivitas sebelumnya menginformasikan model pembelajaran mesin yang mendukung saran konten.
Terakhir, Meta akan mulai meluncurkan rangkaian alat baru untuk para peneliti yaitu Pustaka Konten Meta dan API. Perpustakaan menyertakan data dari postingan publik, halaman, grup, dan acara di Facebook.
Untuk Instagram, mencakup pos dan data publik dari akun kreator dan bisnis. Data dari Perpustakaan dapat dicari, dijelajahi, dan difilter pada antarmuka pengguna grafis atau melalui API terprogram.