Kunci Marc Marquez Tetap Kuat Hadapi Tekanan dan Cedera
JAKARTA - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengalami keterpurukan dalam beberapa musim terakhir. Cedera yang terus menghantam membuatnya kesulitan untuk bangkit.
Tekanan demi tekanan pun didapatnya. Meski demikian, dia tak pernah menyerah dan terus berusaha untuk kembali ke masa jayanya.
Marquez mengatakan penting bagi seorang atlet untuk memiliki rutinitas sebagai upaya demi bangkit dari tekanan dan cedera parah yang membutuhkan waktu lama.
"Bagi saya, kunci (untuk melewati fase pemulihan cedera) adalah mentalitas positif dan memiliki rutinitas. Itu sangat penting," ungkap Marquez, dikutip dari laman resmi MotoGP via Antara, Kamis.
"Motivasi berubah setiap hari karena beberapa hari Anda bisa merasa sangat terpuruk, tapi, jika Anda menjaga rutinitas, dan orang-orang di sekitar Anda, itu membantu. Saya memiliki orang yang tepat di sekitar saya, keluarga dan teman serta tim saya dan itu sangat membantu," lanjutnya.
Rutinitas yang dimaksud sang pebalap Spanyol itu adalah seperti waktu istirahat hingga latihan atau rehabilitasi. Menurut Marquez, kondisi fisik juga berpengaruh akan kondisi mental, pun sebaliknya.
"Salah satu hal terpenting bagi seorang atlet atau siapa pun, adalah tidur yang cukup dan nyenyak. Tapi terkadang Anda tidak bisa mengendalikan itu dan mungkin memiliki masalah fisik, atau sisi mental ketika mengkhawatirkan sesuatu, itu bisa terjadi sedikit lebih sulit," ujar dia.
Bicara soal kariernya di MotoGP selama setidaknya satu dekade, Marquez mengaku tidak menyangka bisa terus berada di antara para pebalap muda di tengah berbagai sirkuit top dunia.
Baca juga:
- Hasil 16 Besar Taipei Open 2023: Jafar/Aisyah Jadi Pembuka, Dua Wakil Lainnya Turut Lolos ke Babak Perempat Final
- Setelah Absen Balapan di Sirkuit Sachsenring, Marc Marquez Bakal Mengaspal di MotoGP Belanda
- Misi Besar Agus Prayogo di Asian Games 2023, Tak Sekadar Medali
- Jarrell Miller Ditawari Jadi Lawan Anthony Joshua
Ia tak menampik, masa-masa pemulihan cedera parahnya di beberapa tahun belakangan cukup memengaruhi performa dan cara pandangnya sebagai seorang pebalap senior.
"Ketika saya mulai balapan, saya masih sangat muda dan saat itu dalam pikiran saya hanya tentang mengendarai motor, itu saja. Sekarang saya berusia 30 tahun dan saya menyadari bahwa saya perlu lebih memperhatikan tubuh saya. Semuanya terasa lebih besar sekarang," ujar dia.
Meski demikian, juara dunia delapan kali itu mengatakan satu-satunya target di musim ini adalah kembali menjadi pebalap yang kompetitif di MotoGP.
"Tujuan terbesar saya adalah untuk kembali. Tidak banyak atlet yang mengalami cedera selama tiga tahun dan dapat kembali. Saya ingin kembali dan menjadi kompetitif lagi dan berjuang untuk kejuaraan (MotoGP)," tutur Marquez.