Tuding Ukraina Berencana Serangan Rusia dengan HIMARS dan Storm Shadow, Menhan Shoigu: Amerika Serikat dan Inggris akan Terseret
JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuding militer Ukraina berencana menyerang wilayah Rusia, termasuk Krimea, dengan roket HIMARS dan rudal Storm Shadow, dalam sebuah pertemuan dewan kementerian Hari Selasa.
Sistem persenjataan roket HIMARS dipasok ke Ukraina oleh Amerika Serikat. Sedangkan rudal Storm Shadow dipasok oleh Kerajaan Inggris.
"Menurut data kami, pimpinan angkatan bersenjata Ukraina berencana untuk melakukan serangan di wilayah Federasi Rusia, termasuk Krimea, dengan roket HIMARS dan rudal Storm Shadow," ujar Menhan Shoigu, dikutip dari TASS 21 Juni.
Pejabat tinggi militer ini menekankan, penggunaan senjata-senjata tersebut di luar zona operasi militer khusus, akan memicu serangan langsung oleh Rusia terhadap pusat-pusat pengambilan keputusan di Ukraina, serta mengimplikasikan keterlibatan penuh Amerika Serikat dan Inggris dalam konflik ini.
"Penggunaan rudal-rudal ini di luar zona operasi militer khusus kami akan berarti, Amerika Serikat dan Inggris akan terseret sepenuhnya ke dalam konflik," tegas Menhan Shoigu, seperti dilansir dari Reuters.
Rusia diketahui mencaplok Semenanjung Krimea di Laut Hitam dari Ukraina pada tahun 2014. Tetapi, Moskow menganggapnya berada di luar lingkup "operasi militer khusus" di timur dan selatan Ukraina.
Baca juga:
- Ada Suara Bawah Air di Lokasi Pencarian Hilangnya Titan: Penjaga Pantai AS Konfirmasi, Terdengar Berjam-jam dengan Interval 30 Menit
- India Tutup 18 Perusahaan Obat di Tengah Penyelidikan WHO
- Bukan Kapal Selam, Titan yang Hilang saat Menuju Reruntuhan Titanic Diklasifikasikan Sebagai Submersible
- Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu untuk Mencari Kendaraan Bawah Air yang Hilang saat Menuju Reruntuhan Kapal Titanic
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Shoigu juga mengungkapkan, Kyiv melanjutkan serangan di selatan Donetsk, termasuk Zaporizhzhia, dengan melibatkan unit-unit elite yang dilatih NATO serta sejumlah besar persenjataan yang dipasok oleh pihak Barat.
"Sejak 4 Juni, tentara Ukraina telah melancarkan 263 serangan terhadap posisi pasukan Rusia. Berkat tindakan kompeten dan tanpa pamrih dari unit-unit kami, semua serangan itu berhasil dipukul mundur dan musuh tidak mencapai tujuannya," tandasnya.