Hari Nasional Rusia, Presiden Putin: Patriotisme Menyatukan Kita di Saat yang Sulit
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin menandai Hari Nasional Rusia pada Hari Senin dengan mengimbau kebanggaan patriotik Rusia pada apa yang ia katakan sebagai "masa sulit" bagi negara.
Namun, berbicara dalam sebuah upacara pemberian penghargaan di Kremlin, Presiden Putin tidak memberikan komentar langsung mengenai perkembangan terbaru dari medan perang di Ukraina.
Diketahui, pasukan Kyiv mulai melancarkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu, dengan kemudian berhasil merebut kembali beberapa desa di wilayah Donetsk timur dalam beberapa hari terakhir.
"Hari libur nasional ini menandai sejarah kita yang tak terpisahkan dari sejarah berabad-abad, kebesaran dan kejayaan tanah air kita," kata Presiden Putin kepada para pejabat yang hadir, melansir Reuters 13 Juni.
"Hari ini, di saat yang sulit bagi Rusia, perasaan patriotisme dan kebanggaan menyatukan masyarakat kita lebih kuat lagi... (dan) menjadi dukungan yang dapat diandalkan bagi para pahlawan kita yang ambil bagian dalam operasi militer khusus (di Ukraina)," sambung Presiden Putin.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video untuk Hari Nasional Senin kemarin, menampilkan pemandangan danau, hutan dan gereja-gereja Ortodoks serta ikon-ikon Rusia, bersama dengan klip-klip tentara yang mengekspresikan kecintaan pada negara mereka.
"Saya orang Rusia, terima kasih Tuhan, saya orang Rusia, saya sangat beruntung," kata salah seorang tentara.
"Rusia bagaikan benteng di atas jurang, ia telah berdiri dan akan tetap berdiri," ujar yang lainnya dalam video itu.
Diketahui, Parlemen Rusia secara resmi mendeklarasikan kedaulatan Rusia dari Uni Soviet pada 12 Juni tahun 1991. Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada Desember tahun itu dan hari libur 12 Juni ditetapkan pada 1992.
Baca juga:
- Sekjen PBB Khawatir Rusia Tinggalkan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Bulan Depan
- Berbeda dari Grup Wagner, Pasukan Khusus Chechnya Tandatangani Kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia
- Warisi Kekayaan Senilai Rp371 Triliun: Alex Putra George Soros Lebih Politis dari Sang Ayah, Flamboyan dan Lulusan S3 UC Berkeley
- Rusia Tangkap Musisi Sekaligus Mantan Penerjun Payung AS dengan Tuduhan Pengedaran Narkoba
Terpisah, mantan presiden Dmitry Medvedev mengunggah gambar tiruan di saluran Telegram-nya yang menunjukkan bendera tiga warna Rusia, yaitu putih, biru, dan merah, berkibar di atas alun-alun Kyiv, Maidan, dengan sebuah pesan, alun-alun tersebut akan segera berganti nama menjadi "Alun-Alun Rusia".
Oleg Osipov, seorang ajudan Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Rusia, mengutip pernyataan mantan presiden tersebut, "Kyiv adalah target langsung kami. Ini adalah kota Rusia dan akan kembali ke rumah. Kami tidak akan beristirahat sampai kami memulihkannya. Selamat berlibur!"