Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia akan menghadapi pertarungan sulit, saat Presiden Vladimir Putin berencana mencoba merebut kembali wilayah di Kursk yang direbut oleh pasukan Ukraina, kata Wakil Direktur CIA David Cohen pada Hari Rabu.

Cohen mengatakan dalam sebuah konferensi industri keamanan nasional, signifikansi serangan Ukraina, yang telah menguasai sekitar 300 mil persegi (777 km persegi) provinsi Rusia, masih belum jelas.

Pasukan Ukraina menerobos perbatasan barat Rusia ke wilayah Kursk pada tanggal 6 Agustus, dalam sebuah serangan mendadak yang masih berlangsung.

Sementara Kyiv mengatakan tidak berniat mencaplok wilayah yang telah direbutnya, pasukan Ukraina sedang membangun garis pertahanan dan tampaknya mereka berniat untuk mempertahankan "sebagian wilayah itu untuk beberapa waktu," kata Cohen dalam KTT Intelijen dan Keamanan Nasional.

"Kita dapat yakin bahwa Putin akan melancarkan serangan balasan untuk mencoba merebut kembali wilayah itu," kata Cohen, melansir Reuters 29 Agustus.

"Saya kira ekspektasi kami adalah bahwa itu akan menjadi pertarungan yang sulit bagi Rusia," lanjutnya

Putin, kata Cohen, "tidak hanya harus menghadapi fakta sekarang ada garis depan di wilayah Rusia yang harus dihadapinya, ia juga harus menghadapi dampak di masyarakatnya sendiri bahwa mereka telah kehilangan sebagian wilayah Rusia."

Keberhasilan Ukraina di Kursk "berpotensi mengubah dinamika" konflik "sedikit ke depannya," lanjut Cohen tanpa menjelaskan lebih jauh.

Ukraina mengklaim telah merebut 100 permukiman dalam penyerbuannya ke wilayah Kursk Rusia. Sementara, pasukan Rusia terus maju perlahan di wilayah Donetsk timur.

Cohen mengatakan Rusia telah memperoleh keuntungan tersebut "dengan biaya yang luar biasa" dalam hal pasukan dan peralatan dan "mungkin atau mungkin tidak" merebut kota pusat logistik utama Ukraina, Pokrovsk.

"Namun pada akhirnya, tidak satu pun dari itu yang mengubah permainan dalam arti strategis" bagi Rusia, kata Cohen.

Pada Hari Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang dengan Rusia pada akhirnya akan berakhir dengan dialog. Tetapi, Kyiv harus berada dalam posisi yang kuat dan bahwa ia akan menyampaikan rencana kepada Presiden AS Joe Biden dan dua calon penggantinya.

Di sisi lain, Presiden Putin mengatakan kesepakatan apa pun harus dimulai dengan penerimaan Ukraina terhadap "realitas di lapangan," yang akan membuat Rusia memiliki sebagian besar wilayah Ukraina serta Krimea.

Ukraina sendiri mengatakan pasukan mereka berhasil menguasai lebih dari 1.200 km persegi (463 mil persegi) wilayah Kursk.