Bagikan:

JAKARTA - Hakim Prancis menempatkan bos Telegram Pavel Durov dalam penyelidikan formal pada Hari Rabu, dalam penyelidikan kejahatan terorganisasi di aplikasi pengiriman pesan tersebut, namun mengabulkan permohonan jaminannya dengan membayar 5 juta euro, wajib lapor dua kali seminggu dan tidak meninggalkan wilayah Prancis.

Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan dalam sebuah pernyataan, hakim menemukan ada alasan untuk menyelidiki Durov secara formal atas semua tuduhan yang menyebabkan ia ditangkap empat hari lalu.

Tuduhan tersebut termasuk dugaan keterlibatan dalam menjalankan platform daring yang memungkinkan transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba dan penipuan, serta penolakan untuk mengomunikasikan informasi kepada pihak berwenang, pencucian uang dan menyediakan layanan kriptografi kepada penjahat, melansir Reuters 29 Agustus.

Keputusan hakim tersebut diambil setelah Durov, warga negara Rusia, ditangkap di bandara dekat Paris pada Sabtu malam. Pengacara Durov tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kantor berita negara Rusia RIA menerbitkan sebuah video di Telegram yang tampaknya memperlihatkan Durov, berpakaian hitam dengan topi bisbol dan kacamata hitam, meninggalkan kantor kejaksaan dan memasuki kendaraan yang menunggu. Reuters tidak dapat mengautentikasi gambar tersebut.

Beccuau mengatakan, Telegram telah digunakan dalam berbagai kasus pidana, dan "hampir tidak adanya respons dari Telegram terhadap permintaan pengadilan" akhirnya menarik perhatian unit kejahatan dunia maya kantor kejaksaan Paris.

"Layanan investigasi Prancis lainnya dan kantor kejaksaan umum serta berbagai mitra dalam Eurojust, khususnya yang di Belgia, menyampaikan pengamatan yang sama," tentang kurangnya kepatuhan Telegram, kata Beccuau.

Hal itu mendorong kantor kejahatan terorganisasi kejaksaan Paris untuk membuka penyelidikan "terhadap kemungkinan tanggung jawab pidana para manajer layanan pesan ini dalam melakukan pelanggaran ini," katanya dalam pernyataannya.

Penyelidikan dimulai pada Bulan Februari, dengan investigasi yang dilakukan oleh Kantor Nasional untuk Anak di Bawah Umur, dengan dakwaan pendahuluan pada bulan Juli, kata Beccuau.

Ditempatkan dalam penyelidikan formal di Prancis tidak menyiratkan rasa bersalah atau harus mengarah ke pengadilan, tetapi menunjukkan hakim menganggap ada cukup bukti untuk melanjutkan penyelidikan. Penyelidikan dapat berlangsung bertahun-tahun sebelum dikirim ke pengadilan atau ditangguhkan.

Telegram hampir tidak mengomentari penangkapan Durov. Dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin, Telegram mengatakan mereka mematuhi hukum Uni Eropa dan moderasinya "sesuai standar industri dan terus ditingkatkan."

"CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa," katanya.

"Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform, atau pemiliknya, bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," lanjutnya.