LinkedIn Luncurkan Alat Verifikasi yang Cegah Pengguna dari Postingan Pekerjaan Palsu
JAKARTA - LinkedIn berusaha mencegah penggunanya dari postingan pekerjaan palsu, dengan menambahkan informasi terverifikasi tentang pemberi kerja, atau perusahaan mereka.
Sebelumnya, LinkedIn telah meluncurkan fitur verifikasi baru bulan lalu versi pratinjau. Sekarang, fitur itu resmi diterapkan.
Fitur baru ini akan bekerja saat pengguna melihat verifikasi pada sebuah postingan pekerjaan. Artinya, informasi tersebut telah diverifikasi keasliannya oleh pemberi kerja, LinkedIn atau salah satu mitra.
Informasi terverifikasi akan menunjukkan apakah pengunggah berafiliasi dengan halaman resmi perusahaan, memverifikasi email kantor, tempat kerja mereka, atau ID pemerintah mereka telah diverifikasi melalui CLEAR.
"Kami menunjukkan verifikasi ini untuk membantu Anda merasa percaya diri dalam pencarian Anda dan memberikan kesempatan kepada perekrut untuk membangun kepercayaan dengan kandidat potensial," ungkap LinkedIn dalam blog resminya, dikutip Selasa, 23 Mei.
Belum lama ini, LinkedIn juga menghadirkan beberapa pembaruan tentang cara memverifikasi keaslian akun dengan menambahkan Tentang ikhtisar Profil, yang menjelaskan kapan profil dibuat dan terakhir diperbarui, bersama dengan apakah anggota telah memverifikasi nomor telepon atau email kantor yang terkait dengan akun mereka.
"Kami juga meluncurkan cara gratis baru untuk memverifikasi identitas, alamat email kantor, dan tempat kerja Anda di LinkedIn. Kami senang dapat bermitra dengan pemimpin industri Microsoft Entra dan CLEAR untuk membantu memastikan bahwa LinkedIn adalah sumber Anda untuk informasi tepercaya dan terverifikasi," ujar LinkedIn.
Tak sampai di situ, LinkedIn juga akan memperingatkan pengguna jika terdapat pesan yang menyertakan konten berisiko tinggi.
Baca juga:
Menurut perusahaan, hal itu dapat memengaruhi keamanan pengguna. Lewat fitur Peringatan Pesan, pengguna akan diberitahu jika ada pesan yang meminta mereka mengalihkan percakapan ke platform lain, karena terkadang hal itu bisa menjadi tanda penipuan.
"Jika ada yang tidak beres, peringatan ini juga akan memberi Anda pilihan untuk melaporkan konten tanpa memberi tahu pengirimnya," jelas LinkedIn.
Terakhir, jejaring profesional ini turut meluncurkan Panduan Memulai Karir. Dengan itu, pengguna bisa menemukan pekerjaan yang cocok untuk mereka.
"Dari industri dengan pertumbuhan tercepat untuk fokus, hingga kiat untuk menavigasi pasar kerja yang sulit saat ini. Apakah Anda hanya mencari pekerjaan pertama Anda, atau jika Anda ingin berganti peran dan memulai sesuatu yang baru," kata LinkedIn.
"Kami mendorong Anda untuk memanfaatkan panduan ini dan sumber daya LinkedIn lainnya untuk membantu Anda memulai pencarian pekerjaan Anda," imbuhnya.