BKSAP DPR Ajak Plt Ketua DPR Papua Nugini ke Museum Rudana: Soft Diplomacy Jadi Pengikat Persamaan
JAKARTA - Ketua Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma dan Plt Ketua Nasional Parlement of Papua New Guinea (PNG) Hon Johnson Wapunai melakukan pertemuan bilateral di Museum Rudana, Bali.. Tempat ini dipilih sebagai untuk melakukan diplomasi lewat jalur seni dan budaya.
"Jadi pertemuan ini adalah cultural talk dan cultural lunch dimana peran seni budaya itu sangat penting dalam mengawal diplomasi. Karena kita ketahui, soft diplomacy melalui seni dan budaya, merupakan pengikat persamaan dan persaudaraan antar bangsa," kata Putu dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Selasa, 23 Mei.
Putu menerangkan pertemuan pada Senin, 22 Mei, turut menghadirkan ragam pertunjukan seperti seni lukis, tari, hingga musik tabuh asli Bali itu diharap membawa suasana baru. Sebab, pertemuan selama ini hanya berupa diskusi dan pertemuan formal.
Ada beberapa hal yang dibahas antara BKSAP DPR dengan parlemen Papua Nugini. Di antaranya, upaya untuk mengusulkan pembuatan patung pahlwan Papua Nugini, Sir Michael Somare yang merupakan perdana menteri terlama dengan masa jabatan 17 tahun.
Jika upaya ini dilakukan Indonesia, Putu menilai hubungan bilateral dengan Papua Nugini itu bisa makin erat terjalin.
"Kita harap ketua parlemen, pemerintah kita mengambil aksi ini. Mungkin hanya sebagian tapi jika kita mampu, sumbangkan ini ke mereka. Sehingga, mereka akan ingat bahwa ini adalah sumbangan dari rakyat Indonesia, dari Bangsa Indonesia," jelasnya.
Hubungan erat ini juga dianggap membawa dampak baik bagi hubungan dua negara yang bertetangga. "Khususnya isu Papua bisa tersolusikan secara permanen dan tetap Papua menjadi bagian daripada ibu pertiwi atau Indonesia," tegas Putu.
Baca juga:
- Dilaporkan KDRT, Anggota DPR F-PKS Bukhori Yusuf Mundur
- Bareskrim Bakal Periksa Nindy Ayunda Soal Dugaan Menyembunyikan Buronan Dito Mahendra
- Kasus Gratifikasi Eks Bupati Sidoarjo, KPK Periksa Bos Maspion Group Alim Markus Besok
- Bos Kopi Kapal Api Dicecar KPK Soal Dugaan Aliran Duit Asing ke Eks Bupati Sidoarjo
Putu menyebut Papua Nugini sudah berkomitmen untuk menghargai kedaulatan negara Indonesia. Bahkan, klaimnya parlemen negara itu menolak dan menangkapi anggota Organisasi Papua Merdeka yang kerap melakukan pertemuan di negaranya.
"Kita juga sama, mendukung kedaulatan negara mereka. Sebagai negara tetangga, kedua-duanya saling mendukung," ungkapnya.
"Bahkan, mereka menolak dan menangkap organisasi Papua Merdeka yang mengadakan pertemuan atau menggunakan wilayah Papua Nugini. Kita sangat menghargai hal itu," sambung Putu.
Dalam pertemuan itu, hadir Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafiz Tohir dan Gilang Dhiela Fararez, serta Anggota BKSAP DPR RI yakni Mulan Jameela, Mardani Ali Sera, Linda Megawati, dan I Made Urip.
Sementara pihak Papua Nugini hadir diwakili Simon Namis selaku Duta Besar Papua Nugini untuk Indonesia dan Sekjen Parlemen Papua Nugini, Kala Aufa. Hadir juga para seniman, budayawan, mahasiswa ISI Denpasar, rektor ISI, serta Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI).