Topik Kunjungan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ke Cikeas Menurut Pantauan Netray
JAKARTA – Masih dalam momen Lebaran, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambangi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kedatangan Airlangga ke Puri Cikeas, Bogor pada 29 April lalu itu mendapat sorotan tajam dari sejumlah politisi dan awak media. Banyak yang meyakini bakal muncul spekulasi baru dalam dinamika politik jelang Pemilu 2024.
Terlebih dua hari setelahnya, Airlangga kembali melakukan pertemuan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Dalam pantauannya pada 29 April-2 Mei 2023, Netray menemukan 245 berita dari 74 media yang menuliskan berita politik mengenai pertemuan Airlangga-AHY. Tribun News menjadi media daring yang paling banyak membicarakan topik ini dengan 15 berita, disusul Kompas sebanyak 13 berita, dan Tempo dengan 11 berita.
Pemberitaan mulai ramai sejak muncul wacana bahwa Airlangga hendak mengunjungi SBY di Puri Cikeas. Seperti tertera dalam berita Liputan6, Airlangga bertemu dengan Presiden ke-6 pukul 19.00 WIB dan didampingi oleh Ketum Demokrat, AHY. Kabar ini juga diberitakan oleh Tempo, Kompas dan lain sebagainya.
Pada hari pertama pemantauan, sudah ada 127 berita yang didominasi berita bersentimen positif.
“Pertemuan yang dilakukan secara tertutup ini menimbulkan berbagai spekulasi; Airlangga akan meminang AHY sebagai cawapres dan Koalisi Indonesia Bersatu terancam bubar. Pasalnya, Golkar memiliki kelompok koalisi berbeda dengan Demokrat. Berita ini tampak dituliskan oleh Tribun Warta Kota dan Tribun Jambi,” tulis Netray dalam laporannya pada 10 Mei 2023.
Intensitas berita kemudian menurun pada hari selanjutnya, Netray hanya menemukan 84 berita.
Antara lain membahas hasil pertemuan yang terjadi antara Airlangga, SBY, dan AHY. Airlangga dan AHY kemudian menjawab penasaran publik dan membeberkan apa saja yang dibicarakan pada konferensi pers usai pertemuan. Mulai dari praktik demokrasi di negara kepulauan, politik identitas, dan sistem pemilu yang berlangsung di Indonesia.
Selama periode pemantauan, kata ‘golkar’, ‘demokrat’, dan ‘koalisi’ menjadi kata yang paling banyak dibahas oleh pemberitaan media daring. Hal ini terkait dengan pernyataan AHY yang menyebutkan bahwa koalisi antara Golkar dengan Demokrat sangat mungkin terjadi.
Menurut Airlangga, politics is the art of possibility. Dalam politik maupun kehidupan ini, segala sesuatunya punya kemungkinan.
Baca juga:
Di sisi lain, PKS melalui Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera secara terbuka mempersilakan Partai Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan. Mardani menilai pertemuan SBY-AHY dan Airlangga itu menjadi bagian dari silaturahmi politik. Hal ini seperti yang tampak diterbitkan oleh portal iNews.
“Perjalanan Pemilu 2024 semakin dekat. Airlangga Hartarto sebagai Ketum melakukan manuver berupa silaturahmi politik ke partai oposisi. Publik tak sepenuhnya tahu apa yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup tersebut. Namun di sisi lain AHY sebagai Ketum Demokrat tetap berpegang teguh menjadikan Anies Baswedan sebagai capres,” ucap Netray.
Perbincangan di Twitter
Langkah Airlangga tersebut juga menjadi perbincangan hangat publik di Twitter. Selama periode yang sama, Netray menemukan 2.745 twit dari 1.348 akun. Kata kunci airlangga&&AHY menghasilkan 682,5 ribu impresi yang menjangkau hingga 73,5 juta akun.
Perbincangan memuncak pada 30 April 2022 dengan twit populer berisi spekulasi terhadap kedatangan Airlangga ke Cikeas. Antara lain, Airlangga meminta AHY menjadi bakal calon wakil presiden baginya. Sehingga muncul banyak pertanyaan, bila Golkar dan Demokrat berkoalisi, bagaimana nasib Anies Baswedan?
“Pertanyaan soal status Anies Baswedan, menjadikan kata Anies masuk dalam jajaran kata yang paling banyak disebut atau Top Words. Anies Baswedan juga muncul dalam jajaran Top People atau tokoh yang paling banyak disebut selama periode pemantauan,” tulis Netray.
Kata ‘koalisi’ menjadi kata selanjutnya yang cukup banyak disebut. Hal ini terkait perkiraan koalisi Demokrat dan Golkar yang akan membentuk poros baru karena telah memenuhi presidential threshold (PT) sebanyak 20 persen. Poros tersebut akan membuat Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN bakal bubar. Pada akhirnya, Anies menjadi gelandangan politik. Bahasan ini dicuitkan oleh @yusuf_dumdum dan @DoankWarto.
Menanggapi ramainya berbagai spekulasi liar tersebut, Demokrat kemudian membantah dengan tegas soal AHY ditawari menjadi cawapres. Hal ini disampaikan oleh Jubir Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang juga menegaskan bahwa bacapres Demokrat tetaplah Anies Baswedan. Kabar ini tampak dituliskan oleh akun @ajengcute16__.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.