Sebut Keterlibatan Jerman dalam Perang Ukraina Meningkat, Kremlin: Senjata yang Dipasok Tembaki Wilayah Rusia
JAKARTA - Kremlin pada Hari Selasa menyebut keterlibatan Jerman dalam perang di Ukraina meningkat dari hari ke hari, menegaskan jika Berlin tidak memiliki cara untuk memastikan senjata yang telah disediakannya untuk Ukraina, tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, senjata-senjata yang dipasok Jerman telah digunakan di wilayah Donbas, yang telah dideklarasikan oleh Rusia sebagai wilayahnya, sebuah langkah yang dianggap ilegal oleh Ukraina dan Barat.
Sebelumnya, Kanselir Olaf Scholz mengatakan pada Hari Senin, Jerman telah bersikeras, seperti negara-negara anggota NATO lainnya, bahwa senjata yang dipasoknya ke Ukraina tidak boleh digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Namun, Peskov mengatakan kepada para wartawan: "Pertama, Jerman tidak memiliki cara untuk memastikannya," melansir Reuters 2 Mei.
"Kedua, senjata yang dipasok oleh Jerman ke rezim Kyiv sudah menembaki wilayah Rusia, karena Donbas adalah wilayah Rusia," ujar Peskov.
Lebih jauh Peskov menegaskan, "keterlibatan langsung maupun tidak langsung" Jerman dalam konflik tersebut semakin meningkat.
"Kanselir Jerman harus menjadikan hal itu sebagai titik tolak," tegasnya.
Baca juga:
- Kremlin Sebut Peluang Perpanjangan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam Menipis, Kendati Pembicaraan Masih Berlangsung
- Penobatan Raja Inggris Charles III di Westminster Abbey akan Dihadiri 2.200 Tamu
- PBB Sebut Konflik di Sudan Dapat Menyebabkan 800 Ribu Orang Mengungsi
- Jelang Penobatan Raja Charles III, Lebih dari 7.000 Tentara Inggris Gelar Latihan Parade: Terbesar Sejak Wafatnya Winston Churchill
Diketahui, dua wilayah di Ukraina timur yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas, Lugansk dan Donetsk, telah menjadi fokus pertempuran antara Ukraina dan Rusia atau pasukan yang didukung Rusia sejak 2014.
Rusia secara sepihak mencaplok kedua wilayah tersebut tahun lalu, bersama dengan dua wilayah Ukraina lainnya, Kherson dan Zaporizhzhia (selatan), meskipun belum sepenuhnya menguasai kedua wilayah tersebut.