Sempat Down Signal Tingkatkan Kapasitas Platform-nya

JAKARTA - Peningkatan tak mesti berarti positif. Dan pengalaman pahit baru saja dirasakan Signal, aplikasi chat yang tengah naik daun akibat WhatsApp yang diragukan keamanan privasinya.

Seperti yang dilaporkan Android Police, Signal baru saja mengalami pemadaman (down) selama sehari. Aktivitas bertukar pesan hingga sekadar membuka aplikasi tak bisa dilakukan akibat perusahaan yang belum beradaptasi dengan membludaknya pengguna dari WhatsApp.

“Peningkatan kapasitas sudah mengatasi lonjakan pengguna,” ungkap perusahaan lewat cuitan di Twitter, kemarin, Minggu, 17 Januari.

Perusahaan turut menyampaikan peringatan jika pemadaman yang berlangsung mungkin masih meninggalkan eror pada sebagian perangkat. Contohnya seperti pesan yang gagal masuk ke penerima. Pembaruan aplikasi yang akan dilakukan perusahaan bakal mengatasi masalah tersebut secara otomatis.

Masih belum pasti berapa banyak pengguna yang mengunduh aplikasi Signal selama beberapa minggu terakhir. Tapi, menurut laporan Apptopia via New York Times, kurang lebih ada 1,3 juta akun baru yang mendaftar pada 11 Januari.

Telegram juga turut diuntungkan akibat keresahan netizen terhadap WhatsApp. Angka pengguna baru yang mengunduh aplikasi ini bahkan mencapai 25 juta dalam tiga hari.

Memang, pihak WhatsApp kemarin sudah berupaya menjernihkan kebingungan yang menyebar. Bahkan, salah satu platform milik Facebook Inc ini menyampaikan jika bakal menunda penerapan Kebijakan Privasi baru hingga bulan Mei nanti.

Akan tetapi, ketidakmampuan Signal menampung pengguna yang membludak mengisyaratkan hal lain. Hasrat pengguna untuk berganti layanan masih besar.

Peningkatan memang terdengar manis bagi layanan berskala kecil. Pada bulan Desember saja Signal cuma digunakan oleh 20 juta pengguna aktif bulanan. Sementara WhatsApp mencapai 2 milyar pada bulan Februari 2020 lalu.

Lalu, pertanyaannya, akankah Signal mampu menampung seluruh eksodus pengguna dari WhatsApp?