Kasus Donald Trump: Skandal Seks Presiden Amerika Serikat adalah Hal Jamak
JAKARTA – Asa Donald Trump kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik pada 2024 terancam pupus setelah Dewan Juri Pengadilan Manhattan New York mendakwanya telah melakukan sejumlah perbuatan kriminal.
Dakwaan Trump bermula pada 2018 atas kasus uang tutup mulut sebesar 130 ribu dolar AS kepada bintang porno Stormy Daniels menjelang Pemilu 2016.
Trump yang ketika itu sedang kampanye Pilpres kabarnya sengaja memberikan uang tersebut agar Daniels tidak mengungkap hubungan gelap keduanya ke publik. Mantan pengacara Trump, Michael Cohen kemudian mengatur pemberian uang melalui perusahaan cangkang dengan memalsukan catatan bisnisnya.
"Memalsukan catatan bisnis biasanya merupakan pelanggaran ringan menurut undang-undang New York, tetapi dapat dinaikkan menjadi tindak pidana jika dilakukan untuk menutupi kejahatan lain," tulis CNBC International.
Kejahatan lain yang dimaksud adalah merusak integritas pemilihan presiden 2016 dan pelanggaran hukum Pemilu lainnya. Tentunya juga pengkhianatan Trump kepada istrinya, Melania yang ketika itu baru melahirkan putra mereka, Barron.
Dari kasus itulah penyelidikan besar-besaran terhadap keuangan Trump dilakukan.
Cohen telah menjalani hukuman di penjara federal setelah mengaku bersalah pada tahun 2018 atas penghindaran pajak dan pelanggaran dana kampanye sehubungan dengan pembayaran suap terhadap Daniels.
Trump pada 4 April 2023 juga telah menjalani sidang dakwaan terhadapnya di Pengadilan Distrik Manhattan. Trump mengakui telah mengganti uang yang dibayarkan Cohen kepada Daniels, seperti mengutip Reuters, tetapi dia membantah telah melakukan hubungan seksual dengannya.
“Tidak bersalah,” kata Trump yang tahun ini berusia 76 tahun, menyampaikan pembelaannya.
Trump sebelumnya tak menampik, dakwaan yang menjeratnya cenderung mengarah ke urusan politik, antara lain demi menggagalkan langkahnya menjadi calon presiden. Telah berulang kali dia menuduh Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg yang merupakan seorang demokrat mengincarnya karena permusuhan politik.
Sejumlah pengamat menilai cukup mudah mengganjal langkah politik Trump saat ini. Jaksa Wilayah Fani Willis di Fulton County, Georgia saja tengah mempertimbangkan apakah akan mengajukan dakwaan terhadapnya atas dugaan perusakan hasil Pilpres 2020 yang dimenangkan Joe Biden.
Belum lagi di Washington mengenai penemuan dokumen sensitif pemerintah di kediamannya, Mar-a-Lago, dan tuduhan penipuan yang meluas selama lebih dari satu dekade di Newyork yang sudah bergulir sejak September 2022.
Baca juga:
Meski Trump telah membantah itu semua, tetapi publik tetap meyakini telah terjadi skandal besar terhadap mantan Presiden Amerika Serikat ke 45 itu.
"Tidak heran orang-orang percaya bahwa bukan hanya pengadilan pidana yang akan dituju Trump, tetapi mungkin juga pengadilan perceraian," tulis The Mirror pada 4 April 2023.
Sebagai istri, Melania tentu terpukul mendengar kabar tersebut. Meskipun tinggal bersama di Mar-A-Lago, mereka kabarnya melakukan kehidupan terpisah, hanya berkumpul untuk makan malam sesekali di rumahnya di Palm Beach.
"Melania tidak berbeda dengan wanita mana pun. Suaminya dituduh berselingkuh tidak hanya sekali tetapi dua kali adalah hal yang luar biasa,” kata seorang sumber kepada The Mirror.
Namun, tampaknya Melania tetap tegar. Dia menyadari siapa Trump dan akan terus mendukung suaminya melewati masa-masa sulit ini.
“Itulah yang dia lakukan. Mereka adalah sebuah keluarga,” tulis media massa asal Inggris tersebut.
Hobi Kennedy Berenang Bugil
Skandal seks yang melibatkan Presiden Amerika Serikat adalah hal yang jamak. Setidaknya ada delapan skandal seks paling terkenal yang melibatkan pemimpin negara adi daya tersebut, selain Donald Trump.
Presiden AS ke-32, Franklin Delano Roosevelt terlibat perselingkuhan dengan Lucy Mercer Rutherford, yang merupakan sekretaris pribadi Eleanor Roosevelt sang Ibu Negara. Menurut The New York Times, perselingkuhan dimulai 1914. Jauh sebelum Roosevelt terpilih sebagai Presiden AS pada 4 Maret 1933, dan terus berlangsung sepanjang Roosevelt berkuasa selama dua periode.
Roosevelt dan Eleanor dikabarkan bercerai secara agama, namun tetap tercatat sebagai suami istri di catatan sipil. Pernikahan mereka bertahan hingga Roosevelt meninggal dunia pada 12 April 1945.
Presiden AS ke-34, Dwight David Eisenhower juga mengalaminya. Eisenhower dikabarkan menyelingkuhi Kay Summersby, seorang perwira divisi transportasi Angkatan Darat Inggris semasa Perang Dunia II.
Hubungan mereka terus berlangsung, bahkan saat Eisenhower terpilih sebagai Presiden AS pada 1953 hingga 1961. Di sisi lain, pernikahannya dengan Mamie Doud sejak 1916 terus langgeng sampai Eisenhower meninggal pada 1969. Summersby menulis kisah percintaannya dengan Sang Presiden dalam sebuah buku berjudul Past Forgetting: My Love Affair with Dwight D. Eisenhower.
John Fitzgerald Kennedy yang merupakan Presiden AS ke-35 juga mengalaminya. Presiden AS yang disebut-sebut paling atraktif ini diketahui melakoni sejumlah skandal percintaan, mulai dengan teman sekolah hingga stafnya di Gedung Putih.
The Atlantic pada 2012 menurunkan artikel pengakuan Jacqueline Kennedy, mantan istri John, bahwa sang suami sering berenang bugil di kolam renang Gedung Putih bersama dua sekretarisnya yang bernama Priscilla Wear dan Jill Cowen. Perselingkuhan John F. Kennedy paling terkenal, sebelum dibunuh di Dallas, Texas pada 1963, tentu saja dengan aktris Marilyn Monroe.
Presiden AS ke-36, Lyndon Baines Johnson juga disebutkan melakoni sejumlah perselingkuhan. Namun rumor soal perselingkuhan Johnson selalu dibantar sang istri, Lady Bird Johnson, yang dinikahi pada 1934. Koran The Oklahoman pernah menurunkan artikel tentang Johnson yang mempunyai anak di luar nikah.
Presiden Gerald Ford juga dikabarkan punya hubungan asmara di luar pernikahannya dengan Betty Ford. Presiden AS ke-38 itu diberitakan oleh The Washington Post menjalin skandal dengan agen intelijen Jerman Timur, Ellen Rometsch yang akhirnya dideportasi.
George Bush Sr dan George Bush Jr, ayah dan anak yang menjadi Presiden AS ke-41 dan 43 juga dikabarkan berselingkuh. Dalam buku The Matriach: Barbara Bush and the Making of an American Dynasty karangan Susan Page, disebutkan bahwa Barbara Bush, istri Bush Sr, pernah berupaya bunuh diri setelah tahu sang suami berselingkuh dengan Jennifer Fitzgerald, salah seorang stafnya.
Bush Jr yang berkuasa pada 2001-2009 dikabarkan punya skandal dengan dua perempuan, Margie Schoedinger dan Tammy Phillips. Bahkan Schoedinger pernah menuntut Bush Jr secara perdata, meskipun akhirnya gugur karena perempuan itu meninggal akibat bunuh diri pada 2003.
Bill Clinton dan Monica Lewinsky
Bill Clinton juga pernah tersangkut isu perselingkuhan, bahkan skandal tersebut menguak ketika dia menjabat Presiden AS ke-42 pada periode 20 Januari 1993-20 Januari 2001.
Pada 1994, wanita pegawai Arkansas bernama Paulo Jones menuntut Clinton telah melakukan pelecehan seksual kepadanya saat masih menjabat sebagai Gubernur Arkansas. Namun, Clinton membantahnya dengan cepat, tuduhan itu akhirnya menguap begitu saja.
Selang beberapa tahun kemudian, Clinton kembali diterpa isu perselingkuhan dengan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky. Kabarnya, perselingkuhan terjadi selama satu setengah tahun sebelum Monica dipindahkan ke Pentagon pada April 1996.
Pengakuan Lewinsky serta sederet bukti lainnya, termasuk rekaman yang diberikan Tripp dan gaun yang terkena cairan sperma membuat Clinton tak bisa berkelit.
Komite Kehakiman resmi memakzulkan Bill Clinton dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat dalam persidangan pada 19 Desember 1998.
Lalu, pada 12 Februari 1999, persidangan lanjut ke tingkat senat. Banyak anggota yang menyatakan Clinton tidak bersalah. Akhirnya, pemakzulan terhadap Presiden tidak bisa dilakukan. Bill Clinton tetap menjabat sebagai presiden sampai akhir masa kepemimpinannya.
Meski terpukul, Hillary Clinton sebagai ibu negara juga berusaha tegar. Dalam sebuah forum mengenai agama dan politik di Washington pada 2007, Hillary mengatakan hanya Tuhan lah yang bisa membuatnya kuat. Membantu mengatasi kemarahan atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya.
“Saya tidak yakin apakah saya bisa melalui itu tanpa iman saya,” kata Hillary seperti diberitakan AFP pada Juni 2007.