Temui Gerindra Akhir Pekan Ini, PAN Bakal Bahas soal Koalisi Besar hingga Ungkit 10 Tahun Bersama Prabowo
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengkonfirmasi agenda pertemuan dengan Partai Gerindra pada Sabtu, 8 April akhir pekan.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan mengunjungi Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pukul 15.00 WIB.
"Ya hari Sabtu depan kami akan ke Prabowo, tanggal 8 (April) jam 3 sore. Sudah diagendakan Pak Zul dan DPP PAN akan datang ke Kertanegara," ujar Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Kamis, 6 April, malam.
Saleh mengungkapkan, pertemuan Zulhas dan Prabowo akhir pekan ini untuk bersilaturahmi sekaligus menyamakan kembali persepsi terkait pembentukan koalisi besar yang digagas lima ketum parpol di markas PAN.
"Insyaallah ini bagian dari silaturahim menyamakan persepsi lagi (terkait pembentukan Koalisi besar)," ungkapnya.
Ketua Fraksi PAN di DPR itu sampai mengungkit kebersamaan PAN dengan Prabowo yang sudah berjalan 10 tahun. Diketahui, PAN menjadi partai pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.
Karena itu menurutnya, pertemuan PAN dan Gerindra Sabtu nanti merupakan pertemuan biasa kedua sahabat. Pembahasan pun, kata Saleh, tentu akan membicarakan hal yang ringan-ringan.
"Perlu diingat kami sudah 10 tahun bersama Prabowo. Jadi kami dengan Pak Prabowo sebetulnya ya lebih ringan, pertemuan biasa, yang luar biasa kalau kami bertemu dengan calon-calon lainnya," kelakarnya.
Baca juga:
- Memalak Paksa Pemilik Usaha Urunan THR Bisa Kena Pidana
- Pencarian Asal Usul Kekayaan Sekda Riau hingga Pejabat Ditjen Pajak Tak Hanya Andalkan Klarifikasi
- Dirut BPJS Kesehatan Ungkap Ada RS Klaim Miliaran Rupiah Meski Tak Ada Pasiennya
- Dito Mahendra Bantah Soal 9 Senpi Ilegal: Kantongi Surat Resmi Kodam IV/Diponegoro
Selain itu, sambung Saleh, pertemuan juga dimaksudkan untuk menjaga agar situasi tetap kondusif menjelang gelaran Pemilu 2024. PAN berharap, tidak terjadi lagi perpecahan seperti yang terjadi pada pemilu lalu.
"Mungkin karena dinamika, orang masih duga-duga siapa sih siapa sih (capres), jadi sedikit asyik gitu. Padahal yang dibicarakan ya bagaimana bangsa ini, supaya ketika pemilu harapan kami tidak terjadi perpecahan saja. Itu sangat menyita waktu," jelasnya.
"Sekarang cebong kampret kan sudah mulai hilang, jelang pemilu jangan sampai terbuka lagi kotak pandora ini. Kita harap begitu," ujar Saleh.