JAKARTA - Waketum Gerindra Habiburokhman menegaskan tidak ada masalah antara partainya dengan PKB pasca perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Menurutnya, keterkejutan Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat bakal capres Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisi di acara HUT PAN, bukan berarti tidak setuju.
"Kalau kaget bukan berarti enggak setuju ya, enggak ada masalah," ujar Habiburokhman di gedung DPR, Rabu, 30 Agustus.
Meski begitu, wakil ketua Komisi III itu enggan berkomentar lebih jauh soal nama baru koalisi, apakah betul-betul mendadak diumumkan atau sudah ada pembahasan terlebih dahulu tanpa melibatkan PKB. Dia menilai, hal itu merupakan urusan internal koalisi.
"Itu enggak perlu (dipersoalkan, red), bukan konsumsi publik eksternal lah ya," katanya.
Gerindra pun tak takut jika PKB bakal keluar koalisi dan tak lagi mendukung Prabowo. Meskipun, saat ini Cak Imin tengah digoda PDIP untuk bergabung mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Enggak, enggak (takut, red). PKB paling sayang sama Gerindra, Gerindra paling sayang sama PKB, gitu," ucapnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, elite PKB mengaku terkejut nama koalisi pendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara mendadak. Pasalnya, tidak ada pembicaraan sebelumnya untuk merubah nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi KIM.
Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sempat kaget tiba-tiba dibisiki Prabowo soal rencana pengumuman nama baru koalisi di HUT PAN.
"Pas malam harinya itu, kita datang ke sana. Terus Gus Imin dibisiki oleh Pak Prabowo, disampaikan bahwa, ini tadi sempat ada obrolan sebentar, rencana akan kita umumkan terkait dengan koalisi baru ini. Dadak banget," ujar Syaiful Huda, kepada wartawan, Rabu, 30 Agustus.
"Kaget sih sebenarnya, karena sebelumnya memang belum ada rencana bahas itu. Tapi kita bisa pahami, mungkin Pak Prabowo ada kebutuhan untuk secepatnya umumkan ini," lanjutnya.
Dengan munculnya nama baru koalisi pasca tambahan dukungan Golkar dan PAN, PKB menganggap KKIR yang dibentuk bersama Gerindra telah bubar. "Ya artinya sayonara KKIR yang berumur satu tahun 15 hari," kata Huda.
Selanjutnya menurut Huda, PKB akan membahas soal nama koalisi baru tersebut secara internal untuk menentukan sikap. Termasuk, soal kewenangan penentuan capres cawapres sebagaimana perjanjian kerjasama bersama Gerindra.
"Seperti yang disampaikan Gus Imin, soal koalisi baru akan kita bawa ke rapat DPP nanti, dibahas koalisi baru ini. Istilahnya, Ketua Umum Gus Imin akan laporkan ke DPP, akan dibahas di dalam rapat DPP," jelasnya.
"Kita lihat, karena posisinya kami masih kaget. Kita lihat suasana seperti apa. Tapi mandat ketum capres dan cawapres itu kan proposal tunggal kami," sambung Huda.