Program Jakpreneur Warisan Anies Masih Berlanjut di Era Heru Budi, Kini Ada 18 Ribu Wirausaha Baru
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta masih menjalankan program pengembangan kewirausahaan Jakpreneur. Program yang dulunya bernama OK OCE ini merupakan warisan Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Dalam mengantisipasi penurunan daya beli masyarakat, telah dilakukan upaya peningkatan ekonomi melalui perluasan kesempatan kerja dan kewirausahaan," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam keterangannya, Rabu, 29 Maret.
Dalam periode 17 Oktober 2022 sampai dengan 24 Maret 2023, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPUKM) DKI Jakarta telah menerima 18.183 peserta baru yang mendaftar Jakarta Entrepreneur.
Kemudian, Dinas PPUKM DKI menggelar pelatihan Jakarta Entrepreneur kepada 5.017 peserta, 3.792 perizinan telah diberikan kepada peserta Jakarta Entrepreneur, serta memasarkan 376 produk binaan Jakarta Entrepreneur ke berbagai pameran baik nasional maupun internasional.
Terdapat tujuh tahapan bagi UMKM yang mengikuti program Jakpreneur. Tahapan tersebut mulai dari pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, dan permodalan.
Heru menuturkan, program ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jakarta. Program lainnya yakni pelatihan kerja melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta.
Berdasarkan pendataan terkini, telah dilaksanakan pelatihan sebanyak 55 kelas (reguler dan mobile training unit), pelatihan keterampilan kerja di 7 Pusat Pelatihan Kerja dan Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kepulauan Seribu, serta bursa kerja di 5 wilayah kota.
"Hasilnya, sebanyak 77,03 persen (5.871 dari 7.626 orang) peserta pelatihan diterima di pasar kerja," ungkap Heru.
Lebih lanjut, upaya mendorong lebih banyak wirausaha baru di Jakarta, menurut Heru, juga dibarengi dengan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Baca juga:
- Politikus Melchias Mekeng Wajarkan Pejabat Terima Duit Haram Berjumlah Kecil, KPK: Tidak Mencerdaskan Masyarakat!
- Pengangkatan Azas Tigor Jadi Komisaris LRT Disebut Jadi Cara Pemprov DKI Bungkam Pengkritik
- Kepala PPATK Bocorkan Pembahasannya dengan Jokowi di Istana, Salah Satunya soal Pencucian Uang
- Transaksi Mencurigakan Rp349 T di Kemenkeu, KPK: Harusnya Data Intelijen Tak Dibuka ke Publik
Beragam upaya telah dilakukan Tim P3DN DKI Jakarta untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, di antaranya berpartisipasi aktif dalam Business Matching Nasional tahap I hingga tahap IV, mendorong OPD membelanjakan produk bersertifikat tingkat komponen dalam negeri (TDKN) melalui e-katalog dan e-order, dan lainnya.
“Berdasarkan Sistem Pengawasan P3DN BPKP, realisasi penggunaan produk dalam negeri di DKI Jakarta pada tahun 2022 adalah Rp 20,454 triliun. Ini akan kita tingkatkan di tahun-tahun berikutnya,” urai Heru.
Berbagai upaya di atas juga merupakan implementasi dari komitmen mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta dengan target 0 persen pada tahun 2024. Intervensi kemiskinan yang dilakukan mulai dari pemutakhiran data warga miskin hingga pemberian bantuan sosial.
“Untuk mencapai target 0 persen tersebut tidak mudah, karena ada berbagai tantangan, di antaranya mobilitas penduduk pendatang ke Jakarta dan kemudahan perpindahan penduduk dari luar KTP DKI Jakarta ke DKI Jakarta," ucap Heri.
"Namun, Pemprov DKI Jakarta akan terus memastikan penerima Program Intervensi Kemiskinan Terpadu tetap tepat sasaran,” lanjutnya.