Jelang Peluncuran, Karyawan Apple Khawatir Headset Realitas Campuran Bakal Jadi Produk Gagal!
JAKARTA - Apple berencana meluncurkan headset realitas campuran (MR) di hajatan tahunannya World Wide Developers Conference (WWDC) 2023. Tapi, karyawan mereka meragukan perangkat itu.
Menurut sebuah laporan NYTimes, karyawan Apple mengungkapkan kekhawatiran di mana headset akan gagal total. Delapan karyawan dan mantan karyawan yang mengungkapkan hal itu juga mempertanyakan apakah perangkat tersebut merupakan solusi untuk mencari masalah.
Karyawan juga ragu karena headset dibanderol dengan harga 3.000 dolar AS (Rp45 jutaan) yang lumayan mahal, dan kegunaan headset serta pasarnya yang belum terbukti selama ini.
Beberapa karyawan sangat meragukan kelangsungan proyek itu sehingga mereka membelot ke bagian bisnis yang berbeda. Sementara yang lain telah dipecat karena kurangnya kemajuan aspek headset, termasuk integrasi ke asisten suara Siri.
Belum lama, tidak sedikit karyawan atau desainer Apple juga khawatir menyoal peluncuran itu karena memerlukan lebih banyak waktu untuk mengembangkan dan menguji headset.
Namun, CEO Apple Tim Cook bersikeras untuk menyelesaikan peluncuran tahun ini. Peristiwa itu telah menciptakan masalah internal di antara para insinyur, dan beberapa orang mengira Cook ingin meninggalkan tugasnya dengan membuka sebuah era, menambahkan headset ke warisannya.
Baca juga:
- Rumah Judi Crown Resorts Alami Pencurian Data Lewat Serangan Ransomware
- Hacker Curi Hampir 8 Juta Nomor SIM dan Paspor di Australia dari Latitude
- Rayuan Maut CEO Apple Tim Cook untuk China, Sebut Miliki Laju Inovasi Sangat Cepat
- Anggota Parlemen Jepang Minta Pemerintah Larang Penggunaan TikTok Jika Digunakan untuk Kampanye Disinformasi
Sebelumnya, pada lima tahun lalu 100 eksekutif teratas perusahaan diperlihatkan demo video headset tersebut. Video itu menampilkan seorang pria yang mengenakan headset di London, lalu menelepon istrinya di San Francisco, dan membiarkannya melihat sekeliling kota dari matanya.
Headset realitas campuran itu terlihat seperti kacamata ski, bingkai dari serat karbon, paket pinggul yang berisi baterai, menggunakan kamera luar untuk mengabadikan dunia, dan dilengkapi dengan dua layar 4K.
Pengguna dapat memutar reality dial pada perangkat untuk menambah atau mengurangi pass-through video real-time dari dunia di sekitar mereka.
Para eksekutif dilaporkan sangat senang dengan potensi headset ketika datang ke aplikasi bisnis seperti konferensi video, tetapi kegembiraan itu telah berubah menjadi skeptis bagi banyak orang.
Namun, Mark Gurman dari Bloomberg menyatakan headset dipamerkan lagi kepada 100 eksekutif di Teater Steve Jobs minggu lalu. Dia percaya headset anyar tersebut akan diluncurkan dengan beberapa masalah. Demikian dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 28 Maret.