JAKARTA - Perusahaan kasino terbesar di Australia, Crown Resorts, mengumumkan bahwa mereka telah dihubungi oleh sebuah grup ransomware yang mengklaim telah mendapatkan akses ke beberapa file perusahaan setelah terjadi pelanggaran data pada layanan transfer file GoAnywhere.
"Kami baru-baru ini dihubungi oleh sebuah grup ransomware yang mengklaim telah secara ilegal memperoleh sejumlah file milik Crown," kata juru bicara perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters. "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada data pelanggan yang terdampak dan operasi bisnis kami tidak terpengaruh," tambah juru bicara tersebut. Ia juga menambahkan bahwa perusahaan tengah menyelidiki keabsahan klaim dari grup ransomware tersebut.
Aktivitas mencurigakan di GoAnywhere telah diidentifikasi oleh perusahaan keamanan siber AS, Fortra, hampir dua bulan yang lalu, dan telah mempengaruhi banyak organisasi, termasuk perusahaan pertambangan Rio Tinto. Crown Resorts telah menghadapi pemeriksaan yang sangat ketat dalam beberapa tahun terakhir setelah ditemukan melanggar hukum pencucian uang, sementara lockdown COVID-19 merusak keuntungan dan saham perusahaan.
BACA JUGA:
Seiring dengan investigasi regulator yang menemukan Crown tidak layak untuk mendapatkan lisensi perjudian, perusahaan tersebut dibeli dalam sebuah kesepakatan senilai 6,3 miliar dolar AS oleh perusahaan ekuitas swasta AS, Blackstone Inc, pada Juni tahun lalu.
Pengumuman Crown muncul setelah beberapa pelanggaran keamanan siber yang menonjol di negara itu dalam beberapa waktu terakhir, termasuk kasus pelanggaran data terbaru di perusahaan keuangan konsumen, Latitude Group, di mana para peretas mencuri hampir 8 juta nomor SIM pengemudi Australia dan Selandia Baru.