CTO Ripple Pertanyakan Sikap SEC, Niat Lindungi Investor atau Tidak?
JAKARTA - Industri kripto bukanlah hal baru bagi regulator AS, namun perkembangan terbaru di Coinbase dan Ripple membuka kembali masalah kejelasan aturan kripto yang belum jelas. Tindakan SEC dalam memberikan Wells Notice kepada Coinbase, yang umumnya mendahului tindakan pengawasan, menuai kritik dari CTO Ripple David Schwartz dan kekecewaan dari sebagian besar komunitas kripto.
Dalam unggahannya di Twitter, Schwartz menyuarakan ketidakpuasan terhadap tindakan SEC terhadap Coinbase, dengan menyebut motif di balik tindakan tersebut mungkin didorong oleh ketidakmampuan atau keinginan untuk melindungi para insider dan investor awal.
Schwartz juga mempertanyakan niat sebenarnya dari tindakan penegakan hukum terbaru SEC dan mengekspresikan frustrasi atas aplikasi Howey test oleh lembaga tersebut, yang menurutnya tidak sesederhana yang dipikirkan oleh sebagian orang. Dia juga menunjukkan bahwa bahkan pengacara sekuritas terkemuka di firma hukum besar kesulitan menentukan bagaimana menerapkannya pada banyak token, termasuk Ethereum.
Baca juga:
Pernyataan Schwartz mengulangi komentar mantan kepala blockchain di Meta, David Marcus, yang juga menyebut bahwa Howey test memang rumit. Selain itu, beberapa anggota komunitas XRP juga mengekspresikan kekecewaan karena kegagalan industri untuk bersatu ketika Ripple dalam api pengawasan, yang mungkin melemahkan industri tersebut.
Sebaliknya, Coinbase meminta “aturan kripto yang wajar” bagi Amerika, tetapi justru menerima ancaman hukum sebagai tanggapan atas tindakan SEC. Coinbase telah membagikan rincian bisnisnya dengan SEC dalam lebih dari 30 pertemuan selama sembilan bulan terakhir, berusaha membangun jalan menuju pendaftaran.
Namun, menurut CEO Coinbase, Brian Armstrong, SEC memberikan “praktis 0 umpan balik tentang apa yang harus diubah atau bagaimana mendaftar.” Coinbase juga menunjukkan bahwa SEC menyetujui S1 filing mereka ketika mereka go public pada 2021, mengetahui rincian bisnis mereka. Coinbase merasa bahwa SEC kini telah mengubah pikirannya tentang apa yang diizinkan.