Sekretaris Camat Biadab yang Cabuli Anak Tirinya Dimasukkan Polisi ke Jeruji Besi
KUPANG - Tim Polres Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menangkap seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang juga Sekretaris Kecamatan (Sekcam) berinisial NMA (43) di kabupaten Alor karena mencabuli anak tirinya berusia 16 tahun.
“Yang bersangkutan sudah kami tangkap dan amankan serta statusnya sudah sebagai tersangka akibat mencabuli anak di bawah umur,” kata Kasat Reskrim Polres Alor Iptu James Jems Mbau dikutip ANTARA, Kamis, 23 Maret.
Penangkapan terhadap NMA dilakukan setelah tim melakukan penyelidikan setelah ibu tiri dari korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Alor pada 21 Februari lalu.
Setelah melalui penyelidikan yang panjang tersangka kemudian ditahan oleh tim penyidik dan langsung ditetapkan sebagai tersangka sejak 16 Maret.
Tersangka ditahan berdasarkan laporan polisi nomor LP-B/52/II/2023/SPKT/Poles Alor/Polda NTT, tanggal 21 Februari 2023 lalu.
“Penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Alor melakukan penahanan terhadap NMA,atas kasus tindak pidana persetubuhan terhadap anak dibawah umur,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan diketahui tersangka telah melakukan aksi bejatnya itu sejak 2015 lalu dan mengancam anak tirinya agar tidak melaporkan perbuatannya tersangka kepada orang lain.
Baca juga:
- KPK Ingatkan Pengacara Lukas Enembe Tak Sembarangan Bertindak di Luar Norma Hukum Saat Beri Pembelaan
- MAKI Bakal Laporkan PPATK ke Bareskrim Buntut Pernyataan Arteria Dahlan Soal Ancaman Penjara Pembocor Transaksi Janggal
- Jokowi Larang Pejabat Bukber, Yusril Khawatir Pemerintah Disebut Anti-Islam
- Pasangan Bule Polandia di Bali yang Viral karena Bikin Tenda Saat Nyepi Dibawa ke Imigrasi
“Tersangka terakhir kali mencabuli korban pada 19 Februari 2023 lalu di Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah Utara,” ujar dia.
Karena sudah tak tahan dengan perbuatan bapak tirinya korban kemudian memberanikan diri untuk melaporkan perbuatan bapak tirinya kepada ibunya. Dan baru dilaporkan pada 21 Februari.
“Kini tersangka akan ditahan selama 20 hari ke depan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” sambung Iptu James.