Pihak Berwenang Rusia Bongkar Penambangan Kripto Ilegal
JAKARTA - Penambangan kripto di seluruh dunia telah menjamur. Namun, aktivitas penambangan ilegal kripto semakin sering ditemukan oleh pihak berwenang di berbagai negara, termasuk Rusia. Para pelaku penambangan kripto ilegal ini menggunakan sumber daya yang tidak sah seperti listrik dan peralatan untuk menjalankan operasinya.
Akibatnya, pihak berwenang di seluruh negeri telah melakukan tindakan keras terhadap fasilitas penambangan koin ilegal ini, termasuk menyita peralatan dan mengajukan tuntutan hukum terhadap pelakunya. Tindakan keras ini datang pada saat adanya pembahasan untuk memperkenalkan tanggung jawab pidana bagi penambang yang melanggar undang-undang yang akan datang untuk industri kripto.
Para polisi dan penyuplai listrik di Rusia telah membongkar beberapa instalasi penambangan kripto ilegal di Siberia dan selatan Rusia, mengutip sumber berita kripto lokal. Dalam salah satu kasus, penyelenggara perusahaan penambangan telah dituduh mencuri jumlah listrik yang besar.
Karyawan Rosseti North Caucasus menemukan sebuah fasilitas penambangan besar yang dibuat secara improvisasi di distrik Shpakovsky dari Stavropol Krai. Bersama dengan penegak hukum, mereka menyita 66 mesin penambang ASIC, demikian diumumkan oleh perusahaan listrik daerah pada hari Jumat.
Baca juga:
Instalasi serupa ditemukan di loteng sebuah sekolah di kota Shelekhov, Oblast Irkutsk, ketika polisi merespons laporan dari perusahaan listrik setempat tentang konsumsi listrik yang tidak wajar dan kebisingan yang berasal dari atap bangunan. Petugas menyita 25 unit penambangan yang telah dipasang oleh teknisi listrik sekolah dan temannya yang seorang spesialis IT.
Kasus-kasus semacam ini cukup umum terjadi di wilayah Siberia, yang dijuluki ibukota penambangan Rusia, di mana banyak orang menambang di ruang bawah tanah, garasi, dan dacha, mencoba untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan subsidi listrik di daerah permukiman.
Menurut laporan pada bulan Februari, lebih dari 1.000 gugatan telah diajukan terhadap penambang kripto di Irkutsk. Kasus-kasus terbaru dari pihak berwenang Rusia yang menindak tegas penambangan tanpa izin ini terjadi ketika para pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah bersiap-siap untuk mengajukan kembali rancangan undang-undang yang direvisi untuk mengatur aktivitas tersebut.
Amandemen yang memperkenalkan tanggung jawab pidana dan hukuman yang keras bagi penambang “abu-abu” yang menghindari pajak menimbulkan reaksi dari industri kripto. Dalam kasus yang lebih baru, seorang warga desa di Nadezhda, yang menempatkan peralatan di rumahnya dan menghubungkannya ke jaringan listrik, mungkin akan menghadapi tanggung jawab pidana karena menjalankan fasilitas bawah tanah.
Insinyur listrik memperkirakan bahwa fasilitas ini mengonsumsi 954.000 kWh listrik dengan nilai lebih dari 6 juta rubel (78.000 dolar AS atau Rp1,2 miliar). Dengan banyaknya operasi penambangan ilegal di Rusia, pihak berwenang diharapkan untuk terus memantau aktivitas ini dan menindak tegas pelaku ilegal untuk memperkuat regulasi penambangan kripto di negara tersebut.