JAKARTA - Tiga orang dari Moskow telah dinyatakan bersalah dalam kasus kriminal oleh Pengadilan di kota Omsk, Rusia. Mereka dinyatakan bersalah atas perampokan dan pemalsuan dokumen, dan orang ketiga atas penipuan, setelah memeras sejumlah besar mata uang digital dari seorang pria di Siberia.
Pada Juli 2021, ketiganya melakukan perjalanan jauh-jauh dari ibu kota ke kota Siberia untuk mengikuti korban selama sekitar 10 hari, memeriksa pergerakan dan rutinitas harian korban. Pada hari serangan, mereka menghentikan pria itu di jalan, menunjukkan kartu identitas palsu dan memaksanya masuk ke dalam mobil.
Kemudian, mereka membawa kabur uang tunai sebesar 3 juta rubel atau 40.000 dolar AS (setara Rp617 juta) dan memaksanya untuk mentransfer 84 juta rubel yang benilai 1,1 juta dolar AS (setara Rp16,9 miliar) dalam bentuk mata uang kripto, seperti yang diungkapkan Kantor Kejaksaan setempat melalui Bitcoin.com News.
Pengadilan memutuskan bahwa ketiganya akan dijatuhi hukuman antara enam setengah hingga sembilan tahun di sebuah penjara dengan pengawasan ketat. Selain itu, mereka juga harus mengganti kerugian yang dialami korban. Selama beberapa tahun terakhir, Rusia mengalami peningkatan jumlah kasus penuntutan terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas kejahatan terkait kripto.
BACA JUGA:
Pada pertengahan Februari, dua penduduk kota Siberia, Tomsk, akan diadili atas "perampokan berskala besar" yang melibatkan pencurian mata uang kripto senilai hampir $5 juta dolar dari penambang lokal. Pada Juli 2021, orang-orang bertopeng dan bersenjata merampok fasilitas penambangan kripto besar di dekat Moskow.
Meskipun Rusia masih mempertimbangkan pendekatan regulasi terhadap mata uang kripto terdesentralisasi seperti bitcoin, pembatasan keuangan yang diberlakukan atas invasi Ukraina memberikan dorongan pada upaya untuk mengadopsi aturan untuk aktivitas dan transaksi terkait.
Sebuah rancangan undang-undang tentang penambangan mata uang digital, yang juga membahas pertukaran kripto dan pembayaran lintas batas, saat ini sedang ditinjau di parlemen Rusia. Mata uang kripto sebelumnya telah diakui sebagai properti.
Kejahatan terkait kripto semakin meningkat di Rusia dan hal ini menunjukkan bahwa pengaturan dan regulasi harus diperlukan untuk mencegah tindakan kriminal semacam itu. Selain itu, kejahatan seperti ini juga dapat merugikan ekosistem mata uang kripto secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan pendekatan yang bijak dan terukur untuk mengatur penggunaan mata uang kripto di negara mereka.