Samsung PHK 3 Persen Karyawan Akibat Lesunya Industri Semikonduktor
JAKARTA - Samsung Electronics menjadi salah satu perusahaan teknologi terbaru yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3 persen karyawan.
PHK itu terjadi pada anak perusahaan semikonduktornya, Device Solutions Americas (DSA).
Menurut sumber internal, Samsung Electronics DSA memberi tahu semua karyawan yang terdampak PHK karena kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Jumlah total karyawan di Samsung DSA adalah 1.200, dimana 3 persen karyawan alias 30 orang telah dipecat.
Langkah Samsung Electronics DSA dalam pengurangan karyawannya sejalan dengan industri semikonduktor secara keseluruhan yang mengalami resesi setelah penurunan permintaan akibat lesunya ekonomi global.
Baca juga:
- Enel dan Newcleo Menandatangani Perjanjian untuk Mengembangkan Teknologi Nuklir Generasi IV
- Pakar Keamanan Siber Peringatkan Penjahat Kini Mulai Gunakan ChatGPT untuk Membuat Email Phishing
- Kajabi, Platform Pendidikan Video dan Web Hosting Capai Rp77 Triliun GMV dari 60.000 Kreator
- Platform Pinjaman Kripto Euler Finance Mengalami Serangan Hacker, Kerugian Ditaksir Rp3 Triliun
Tercatat, Samsung Electronics hanya mencaplok 204 juta dolar AS setara Rp3,1 trilium laba operasi di divisi semikonduktor pada kuartal keempat (Q4) tahun lalu.
Angka tersebut mewakili penurunan 96,9 persen dari periode yang sama di 2021. Pada kuartal pertama tahun ini, raksasa semikonduktor Korea Selatan itu diperkirakan akan mengalami defisit sekitar 1,5 miliar dolar AS setara Rp23,1 triliun, seperti dikutip dari Business Korea, Selasa, 14 Maret.
Sebagai informasi, Samsung bukan satu-satunya yang melakukan PHK terhadap karyawannya, perusahaan teknologi lain yang berada di AS juga mengalami hal serupa.
Adapun Amazon yang telah mem-PHK 18.000 karyawannya, perusahaan induk Google Alphabet memecat 12.000 karyawan, Microsoft sebanyak 20.000 karyawan dan Dell Technology sekitar 6.650 karyawan telah mengumumkan restrukturisasi satu demi satu.