Sony Khawatir Akuisisi Microsoft Akan Mengurangi Kinerja Call of Duty di PlayStation

JAKARTA - Belum berakhir drama antara Sony dan Microsoft, baru-baru ini ditemukan sebuah dokumen tentang tanggapan Sony tentang kekhawatirannya soal rencana akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, kepada Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris.

Sejak awal, Sony sudah menentang akuisisi tersebut. Ditemukan oleh Engadget, dokumen tersebut mengatakan bahwa Sony khawatir Microsoft mungkin dapat mengurangi kinerja dan kualitas Call of Duty di PlayStation, yang dapat menyebabkan penggemar beralih ke Xbox.

"Microsoft mungkin merilis Call of Duty versi PlayStation di mana bug dan kesalahan hanya muncul di level akhir gim atau setelah pembaruan selanjutnya. Bahkan jika degradasi seperti itu dapat dideteksi dengan cepat, solusi apa pun kemungkinan akan datang terlambat, pada saat itu komunitas gim akan kehilangan kepercayaan pada PlayStation sebagai tempat untuk bermain Call of Duty,” isi dokumen tersebut.

Di sisi lain, seperti yang sudah diketahui sebelumnya Microsoft telah mengajukan perjanjian 10 tahun untuk Call of Duty. Dalam tanggapan terbarunya terhadap CMA jika Sony menerima kesepakatan tersebut, maka mereka akan memberikan Sony paritas pada tanggal rilis, konten, fitur, peningkatan, kualitas, dan pemutaran dengan platform Xbox. Microsoft juga bersedia menyetujui penilai pihak ketiga untuk mengawasi paritas platform.

Ketika Sony menegaskan kekhawatirannya tentang Microsoft untuk menjadikan Call of Duty sebagai gim eksklusif di Game Pass, Microsoft membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menghapus gim dari PlayStation.

“Seperti yang telah kami katakan selama ini: tidak masuk akal secara bisnis untuk menghapus Call of Duty dari PlayStation,” wakil presiden perusahaan Microsoft Competition Law Group Rima Alaily baru-baru ini mengatakan kepada Axios.

Sony secara vokal menentang akuisisi ini. Sony tampaknya juga belum menandatangani perjanjian tersebut.