Bagikan:

JAKARTA - Bulan lalu, pembuat Xbox mengatakan kepada New York Times bahwa mereka telah menawarkan kesepakatan Call of Duty 10 tahun kepada Sony. Kemudian pada Senin, 5 Desember, Presiden Microsoft Brad Smith  mengonfirmasi hal ini dalam sebuah opini yang ditulis untuk Wall Street Journal.

Smith juga telah memberikan perincian tentang tawaran perusahaan untuk mempertahankan franchise Call of Duty di PlayStation setidaknya selama satu dekade.

“Sony telah muncul sebagai penentang [akuisisi] yang paling keras. Risiko anti-persaingan potensial utama yang dimunculkan Sony adalah bahwa Microsoft akan berhenti membuat Call of Duty tersedia di PlayStation. Tapi itu akan menjadi tidak rasional secara ekonomi," kata Smith, mengutip VGC.

Menurutnya, bagian penting dari pendapatan Call of Duty Activision Blizzard berasal dari penjualan gim di PlayStation. Mengingat popularitas cross-play tersebut, Smith mengklaim itu akan menjadi bencana bagi franchise Call of Duty dan Xbox itu sendiri.

“Itulah mengapa kami menawarkan kontrak 10 tahun kepada Sony untuk membuat setiap rilis Call of Duty baru tersedia di PlayStation pada hari yang sama dengan Xbox. Kami terbuka untuk memberikan komitmen yang sama ke platform lain dan membuatnya dapat ditegakkan secara hukum oleh regulator di AS, Inggris, dan Uni Eropa," pungkasnya.

Komisi Eropa dan Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris baru-baru ini meluncurkan penyelidikan mendalam terhadap rencana akuisisi Microsoft, sementara FTC diklaim dapat mengajukan gugatan antimonopoli dalam upaya untuk memblokir kesepakatan Activision.

Smith mengatakan, menggugat Microsoft dalam upaya untuk menghentikan akuisisi "akan menjadi kesalahan besar" yang akan menghambat persaingan dan berdampak negatif pada konsumen dan pengembang gim.