Kartel Meksiko Minta Maaf Atas Penembakan Warga AS, Serahkan Lima Anggota yang Disebut Bertanggung Jawab: Jenazah Dikembalikan

JAKARTA - Kartel narkoba Meksiko pada Hari Kamis menyerahkan lima antek yang dikatakan bertanggung jawab atas penyerangan terhadap empat warga Amerika Serikat di kota perbatasan Matamoros sebagai permintaan maaf, menurut media dan sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut.

Dua warga AS dan seorang wanita Meksiko tewas, setelah pria bersenjata menembaki warga AS tak lama setelah mereka tiba di Matamoros pada Hari Jumat. Keempat orang Amerika itu ditemukan pada Hari Senin di pinggir kota. Saat itu dua dari mereka sudah mati, melansir Reuters 10 Maret.

Pejabat Meksiko menyerahkan jenazah dua orang yang tewas, yang diidentifikasi sebagai Shaeed Woodard dan Zindell Brown, kepada pejabat AS di Matamoros pada Kamis sore, dan mereka dibawa melintasi perbatasan ke Negeri Paman Sam, kata seorang saksi Reuters.

Sebuah dokumen internal pemerintah yang dilihat oleh Reuters menunjukkan, faksi Kartel Teluk Meksiko kemungkinan besar bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Kelompok bersenjata itu mungkin percaya bahwa orang Amerika melanggar batas wilayah geng tersebut.

Surat kabar dan media sosial Meksiko menerbitkan foto-foto surat yang dikaitkan dengan faksi berbeda dari kartel yang meminta maaf atas peristiwa di Matamoros, mengatakan telah menyerahkan lima orang yang terlibat dalam penculikan.

Surat itu ditinggalkan bersama lima pria dengan tangan terikat di Matamoros, foto-foto itu menunjukkan. Sumber Meksiko yang akrab dengan penyelidikan mengonfirmasi penyerahan itu, mengungkapkan keraguan bahwa kelima orang itu bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Kantor Jaksa Agung Tamaulipas, negara bagian tempat Matamoros berada, menolak mengomentari laporan tersebut.

Secara terpisah, kantor jaksa agung negara bagian mengatakan, penyelidikannya menunjukkan bahwa orang Amerika itu dibawa oleh penculiknya ke sebuah klinik tempat mereka diberi perawatan medis.

Sumber Meksiko mengatakan, bukti menunjukkan Woodard dan Brown mungkin meninggal karena luka yang mereka derita selama serangan oleh orang-orang bersenjata di Matamoros pada Hari Jumat pekan lalu. Dua rekan mereka yang masih hidup kembali ke AS awal pekan ini.

Jaksa Agung Tamaulipas mengatakan pada Hari Senin, penculikan keempat orang tersebut kemungkinan besar merupakan kasus kesalahan identitas, namun pihak berwenang belum secara jelas menjelaskan alasan penyerangan tersebut.