Polri Berikan Bimbingan Psikologi untuk Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ-182
JAKARTA - Mabes Polri mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan psikologi terhadap keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, pendampingan ini diberikan agar tak ada psikologi keluarga penumpang yang terganggu.
"Kita memberikan bimbingan kepada keluarga korban agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu," kata Rusdi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 11 Januari.
Dia berharap, bimbingan psikologi ini bisa berjalan dengan efektif. Sehingga, ke depan, keluarga penumpang bisa menerima kejadian yang terjadi pada Sabtu, 9 Januari lalu.
"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi, keluarga korban bisa tetap normal," ungkapnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Selanjutnya, pihak otoritas menyebut pesawat tersebut dipastikan jatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu atau di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Total pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Terkait pencarian penumpang, saat ini semua pihak masih melakukannya. Sementara berdasarkan data RS Polri terbaru hari ini, sudah ada 16 kantong jenazah dari tim SAR yang diterima dan pihak DVI saat ini masih berusaha mengidentifikasi potongan tubuh yang berhasil ditemukan.