Menkes Senang Indonesia Berpeluang Dapat 108 Juta Dosis Vaksin Gratis dari GAVI
JAKARTA - Indonesia berpeluang menerima jatah 108 juta dosis vaksin yang diberikan aliansi vaksin dunia (GAVI) secara gratis. Hal ini disahkan dalam penandatanganan formulir vaksin GAVI Covax Facility.
"Kami senang karena memang vaksin dari GAVI ini sifatnya gratis. Jadi, pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam tayangan Youtube Kementerian Kesehatan, Kamis, 7 Januari.
Budi menyebut, saat ini Indonesia telah mendapatkan 125 juta dosis vaksin dari Sinovac asal China, 50 juta vaksin AstraZeneca, 50 juta vaksin Novavax, dan 50 juta vaksin Pfizer.
Dengan total penambahan vaksin ini, 181 juta masyarakat Indonesia yang diprioritaskan menerima vaksinasi dengan dua kali penyuntikan akan terpenuhi.
Rinciannya, dari total 269 juta penduduk. Mereka adalah kelompok rentang usia di atas 18 tahun sampai 59 tahun. Kemudian, jika dikurangi masyarakat yang memiliki penyakit komrbid, ibu hamil, dan pasien yang telah sembuh dari COVID-19, perkiraan prioritas vaksinasi sebanyak 181 juta orang.
"Dengan adanya potensi dari pfizer yang isyaallah juga dalam waktu dekat kita bisa tanda tangani, dan juga adanya potensi 108 juta dosis dari GAVI ini, insyaallah akan cukup bagi 181 juta rakyat Indonesia," jelas Budi.
Melanjutkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kepastian mengenai vaksinasi ini bisa membuat masyarakat Indonesia tenang.
Vaksinasi ini, kata Sri, adalah langkah penting. Namun, hal tersebut tidak cukup. Masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sementara pemerintah selalu berikhtiar untuk mencari cara lain untuk penyembuhan COVID-19.
"Kita terus berikthiar untuk mencari penyembuhan COVID-19 lainnya. Kita mengimbau masyarakt menerapkan protokol kesehatan," tutur dia.
Baca juga:
Sri mengatakan, vaksin gratis tersebut dapat menghemat anggaran vaksin dan vaksinasi yang akan dikeluarkan pemerintah tahun ini. Karena adanya vaksin Gavi Covax didapat secara gratis, berbeda dengan vaksin sinovac yang berbayar.
"Estimasi biaya pengadaan vaksin dan program vaksinasi, lebih dari Rp73 triliun, sehingga vaksin dari GAVI membantu kebutuhan program vaksinasi. Ini prioritas tertinggi bagi anggaran dalam menyediakan vaksin dan vaksinasi," tuturnya.