Dikonfrontir, Jaksa Pinangki dan Rahmat Beda Keterangan soal Awal Mula Perkenalan Joko Tjandra
JAKARTA - Jaksa Penuntut Umun (JPU) mengkonfrontir jaksa Pinangki Sirna Malasari dengan Rahmat. Keduanya saling tuding soal orang yang pertama kali mengajak untuk bertemu Joko Tjandra di Kuala Lumpur, Malaysia.
Saling tuding ini bermula ketika jaksa penuntut mempertanyakan kepada pendapat Pinangki soal keterangan Rahmat yang menyebut jika dia yang mengajak bertemu Joko Tjandra.
"Nah sekarang pak Rahmat memberikan keterangan hal yang sebaliknya bahwa saksi yang kemudian meminta saudara Rahmat untuk mempertemukan atau memperkenalkan dengan terdakwa?," kata jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Januari.
Pinangki dengan tegas membantahnya. Dia mengatakan, justru Rahmat yang mengajak dan membujuk dirinya bertemu dengan Joko Tjandra.
"Saya tetap pada keterangan saya yang disampaikan persidangan waktu itu. Bahwa yang mengajak itu adalah pak Rahmat karena saya juga tidak tahu pak Rahmat kenal dengan pak Joko kan jadi beliau yang mengajak saya waktu itu," jawab Pinangki.
Baca juga:
Pinangki mengatakan, saat itu Ramhat memintanya untuk membantu Joko Tjandra. Sebab, Joko Tjandra ingin terhindar dari eksekusi atas perkara cassie Bank Bali dan pulang ke Indonesia.
"Alasannya karena menurut Pak Rahmat, Pak Joko itu mau menyerahkan diri jadi dalam prosesnya membutuhkan seorang laywer. Itu yang saya sampaikan di persidangan," kata Pinangki.
Sementara, Rahmat yang diminta jaksa untuk menanggapi kesaksian itu mengatakan jika Pinangki yang justru memintanya memperkenalkan kepada Joko Tjandra. Saat itu, Pinangki minta diperkenalkan dengan Joko Tjandra.
Selain itu, Joko Tjandra pun tidak pernah meminta secara langsung kepadanya untuk membantu permasalahan cassie Bank Bali tersebut.
"Saya tetap pada keterangan saya karena pak Joko Tjandra tidak pernah minta bantuan ke saya untuk masalah perkara. Jadi saya, ada yang mau ketemu saya kasih Pak Joko Tjandra," kata Rahmat.
"Pak Joko Tjandra mau ketemu ya saya ketemuin saja. Tidak ada Pak Joko, Pak Rahmat bantu saya masalah hukum. Tidak, tidak pernah ada," sambung dia.
Rahmat mengaku memang diminta Joko Tjandra untuk membantu perkara yang dialaminya dan tidak akan menunjuk Pinangki. Alasannya, masih banyak orang hebat yang bisa membantu Joko Tjandra.
"Kalau ada pun (permintaan) nggak mungkin saya membawa Ibu Pinangki pak," kata dia.