TikTok Berencana Buka Dua Pusat Data di Eropa, untuk Tingkatkan Keamanan Data Pengguna
JAKARTA - Perusahaan media sosial asal China, TikTok, berencana membuka dua pusat data tambahan di Eropa. Hal ini diungkapkan oleh seorang eksekutif senior pada Jumat 17 Februari. Langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran terkait keamanan data pengguna dan mengurangi tekanan regulasi pada perusahaan tersebut.
TikTok telah berupaya untuk meyakinkan pemerintah berbagai negara dan regulator bahwa data pribadi pengguna tidak dapat diakses dan kontennya tidak dapat dimanipulasi oleh Partai Komunis China atau siapa pun di bawah pengaruh Beijing. Aplikasi berbagi video pendek ini, yang dimiliki oleh ByteDance China, bertujuan untuk memperluas penyimpanan data Eropa-nya.
"Kami sedang dalam tahap lanjut dalam merumuskan rencana untuk kedua kalinya di Irlandia dengan penyedia layanan pihak ketiga, selain dari situs yang diumumkan tahun lalu," kata Rich Waterworth, general manager TikTok untuk operasi di Eropa, dalam sebuah posting blog yang dikutip Reuters.
"Kami juga sedang dalam pembicaraan untuk mendirikan pusat data ketiga di Eropa untuk lebih melengkapi operasi yang direncanakan di Irlandia. Data pengguna TikTok Eropa akan mulai bermigrasi tahun ini, berlanjut hingga 2024," kata Waterworth.
Perusahaan tersebut juga melaporkan rata-rata 125 juta pengguna aktif bulanan di UE antara Agustus 2022 hingga Januari 2023, sehingga dikenai aturan konten online UE yang lebih ketat yang dikenal sebagai Digital Services Act (DSA).
DSA menandai perusahaan dengan lebih dari 45 juta pengguna sebagai platform online sangat besar dan menuntut mereka untuk melakukan manajemen risiko, audit eksternal dan independen, berbagi data dengan otoritas dan peneliti, serta mengadopsi kode etik.
Komisi Eropa memberikan waktu hingga 17 Februari untuk platform online dan mesin pencari untuk mempublikasikan jumlah pengguna aktif bulanan. Platform online sangat besar memiliki waktu empat bulan untuk mematuhi aturan atau berisiko dikenakan denda.
Pengguna Media Sosial
Twitter pada Kamis 16 Februari mengatakan memiliki 100,9 juta pengguna aktif bulanan di UE, berdasarkan perkiraan 45 hari terakhir.
Alphabet Inc. memberikan satu set angka berdasarkan akun pengguna dan satu set lainnya berdasarkan penerima yang tidak masuk, mengatakan bahwa pengguna dapat mengakses layanannya baik ketika masuk ke akun maupun saat tidak masuk.
Perusahaan ini mengatakan jumlah rata-rata pengguna yang masuk per bulan adalah 278,6 juta di Google Maps, 274,6 juta di Google Play, 332 juta di Google Search, 74,9 juta di Shopping, dan 401,7 juta di YouTube.
Baca juga:
Meta Platform (META.O) baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah pengguna aktif bulanan rata-rata Facebook di wilayah Uni Eropa mencapai sekitar 255 juta, dan Instagram mencapai sekitar 250 juta pengguna aktif bulanan rata-rata dalam enam bulan terakhir tahun 2022. Jumlah ini menunjukkan bahwa Facebook dan Instagram tetap menjadi platform media sosial yang populer di Eropa.
Meta Platform sebelumnya dikenal sebagai Facebook, dan perusahaan telah melakukan perubahan merek pada tahun 2021. Sejak saat itu, Meta telah terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan produk baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memperluas jangkauannya di seluruh dunia.
Dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang mencapai ratusan juta di Eropa, Meta Platform masih menjadi pemain besar dalam industri media sosial. Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Eropa masih memilih Facebook dan Instagram sebagai platform favorit mereka untuk terhubung dengan teman dan keluarga, serta mengonsumsi konten media sosial.
Seiring dengan terus meningkatnya penggunaan media sosial di seluruh dunia, Meta Platform akan terus mengembangkan dan meningkatkan produk dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mempertahankan posisi mereka sebagai pemimpin di industri ini.