Menteri BUMN Siap Luncurkan Stasiun Bahan Bakar Bioetanol
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berencana meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar bioetanol di Surabaya sebagai salah satu langkah untuk mengurangi impor BBM.
"Kita sudah uji coba juga, di PTPN untuk produksi etanol yang nantinya akan ada Pom (Bioetanol) akan kita luncurkan di Surabaya," kata Erick dalam Rapat Terbatas dengan Komisi VI DPR, Senin 13 Februari.
Erick menilai, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Namun, sayangnya tidak ada road map yang digarap secara serius. Seperti misalnya B35 plus etanol, yang bisa menekan impor BBM.
"Kalau kita dorong, B35 plus etanol, ini akan mengurangi impor BBM,” lanjut orang nomor satu di Kementerian BUMN itu.
Erick mengatakan, dalam upaya menekan impor BBM tidak cukup hanya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik saja. Tapi juga mengembangkan alternatif BBM di dalam negeri.
“Kalau kita konsisten membangun ekosistem kendaraan listrik, bisa menekan impor BBM secara signifikan,” lanjut dia.
Menurutnya, B35 memiliki bentuk yang tidak beda jauh dengan etanol. Karena, etanol berasal dari tumbuhan dengan proses logistik yang lebih kompleks.
“B35 sama etanol ini mirip, dari tumbuhan. Dia punya proses logistik yang lebih kompleks dibandingkan yang dari hasil bumi. 3-4 bulan lagi akan uji coba di Surabaya,” tegasnya.
Baca juga:
- Mobil-mobil Maling yang Dilelang KPK Mulai dari Toyota Fortuner hingga Avanza, Siapa Minat?
- Subsidi Kendaraan Listrik Bakal Diumumkan Sebentar Lagi, Menteri ESDM Minta Masyarakat Bersabar
- F-16 Tembak Jatuh 'Objek Asing' yang Melayang di Langit Berdekatan dekat Pentagon
- Terjadi Lagi! Pesawat Ruang Angkasa Rusia di ISS Alami Kebocoran Kabin
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) dan United States Grains Council (USGC) berhasil meluncurkan roadmap atau peta jalan strategis Percepatan Implementasi Bioetanol di Indonesia.
Direktur Bioenergi Edi Wibowo mengatakan, kajian peta jalan yang mulai disusun sejak 2021 tersebut berguna untuk mendukung program implementasi penggunaan bioetanol pada bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri bioetanol di Indonesia.