Calon Ketum PSSI Doni Setiabudi Bicara Enigma Kelanjutan Liga 2 Indonesia

JAKARTA – Nasib kelanjutan Liga 2 Indonesia musim 2022/2023 masih menjadi enigma. Rekomendasi dari pengurus PSSI saat ke pengurus baru periode 2023-2027 untuk melanjutkan kompetisi itu dinilai cuma angan-angan.

Calon Ketua Umum PSSI Doni Setiawan termasuk salah satu yang meragukan kelanjutan kasta kedua Indonesia setelah kongres luar biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang. Ia menyebut saat ini semua pihak harus realistis dengan nasib ajang itu.

"Sekarang ini kalau mau bicara jujur, pengurusan baru dipilih tanggal 16 dan dilantik dua hari kemudian atau satu hari setelahnya atau katakan di awal Maret. Jadi, kalau Liga 2 dijalankan di Maret tidak mungkin karena tidak lama lagi bulan puasa," kata dia dalam wawancara dengan VOI.

Perjalanan Liga 2 Indonesia musim ini mandek setelah tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Kompetisi itu tetap tidak bergulir meskipun kasta di atasnya Liga 1 Indonesia kemudian dijalankan kembali.

Polemik pun mencuat pasca rapat anggota komite eksekutif yang berlangsung pada Kamis, 12 Januari lalu. Dalam rapat itu, mereka memutuskan Liga 1 musim 2022/2023 tanpa degradasi karena Liga 2 dihentikan dengan berbagai pertimbangan.

Pro kontra yang muncul setelahnya memaksa PSSI kembali menggelar pertemuan dengan perwakilan klub Liga 2 pada 24 Januari lalu. Mufakat dalam rapat itu menyerahkan nasib Liga 2 kembali ke tangan anggota komite eksekutif.

Anggota komite eksekutif nantinya akan membuat rekomendasi ke pengurus baru untuk melanjutkan Liga 2 dan bukan memulai musim baru. Namun, keputusan itu dianggap tidak realistis dengan keadaan di lapangan.

Doni mengatakan bahwa keputusan ini menandai ketidakmampuan yang ada di dalam tubuh pengurusan lama. Ia menekankan melanjutkan Liga 2 di sela-sela bulan puasa dan menjelang Piala Dunia U-20 2023 akan sulit diwujudkan.

"Kadang ada orang memberikan harapan-harapan kosong terhadap pemain. Kalau memang sudah tidak bisa dilanjutkan ya tidak bisa saja. Jangan seolah-olah hanya untuk dapat dukungan suara. Itu juga jangan dibebankan kepada pengurus baru. Itu jelas ketidakmampuan pengurus lama," kata dia.

"Seharusnya mereka memutuskan saja kalau memang mereka tidak sanggup menjalankan liga tahun ini, ya, sudah diputuskan saja. Jangan dibuat ambigu seperti nanti akan diputuskan oleh pengurus yang baru. Jadi, kalau sudah tidak bisa dipastikan saja biar pemain tidak berharap," ia menambahkan.

Doni adalah salah satu dari lima calon ketua yang akan bertarung di KLB pemilihan ketua, wakil, dan anggota komite eksekutif nanti. Empat nama lainnya adalah Erick Thohir, LaNyalla Mahmud Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, dan Fary Djemy Francis.