California Buat Regulasi Bisnis Kripto dengan Rilis Undang-Undang Aset Keuangan Digital

JAKARTA - Consumer Federation of California (CFC), sebuah organisasi advokasi nirlaba yang bekerja untuk hak-hak konsumen, mensponsori sebuah undang-undang yang mencari izin dan mem regulasi aktivitas bursa cryptocurrency.

Legislasi yang meminta pengawasan regulasi bisnis kripto, Undang-Undang Aset Keuangan Digital, diajukan oleh Assemblymember Timothy Grayson dengan tujuan melindungi warga California dari kesulitan keuangan dan membangun inovasi yang bertanggung jawab. Grayson percaya bahwa penerbitan izin adalah langkah berikutnya bagi industri crypto. 

“Dan jelas sampai kita melakukan langkah tersebut, warga California akan terus rentan terhadap penipuan keuangan yang lazim dan terhindarkan,” kata Grayson.

Ini merupakan upaya kedua CFC untuk memperoleh izin dan meentapkan regulasi aset digital dan perusahaan cryptocurrency. Rancangan undang-undang (AB 39) pertama kali diajukan pada tahun 2022, tetapi ditolak oleh Gubernur California Gavin Newsom.

Jika disetujui, undang-undang akan menjadi undang-undang pada 1 Januari 2025, melarang warga untuk berhubungan dengan bisnis crypto sampai "kriterium tertentu terpenuhi". AB 39 akan mengizinkan perusahaan crypto di bawah Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California, memastikan kejelasan regulasi dan perlindungan investor.

“Kebangkrutan dan penipuan tahun lalu hanya memperkuat minat kolektif kami untuk memastikan perlindungan konsumen dasar dan dasar dalam pasar ini, yang sampai sekarang tampak seperti Wild West dalam hal 'apapun bisa' perilaku oleh pemain utama dalam industri cryptocurrency,” tambah Robert Herrell, Direktur Eksekutif CFC, saat mengungkapkan niat di balik tindakan tersebut, dikutip Cointelegraph.

CFC percaya bahwa sidang pertama rancangan undang-undang ini akan dibahas pada April. Sementara politikus California mencoba memperkenalkan regulasi crypto, Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) menguji digitalisasi nomor kendaraan dan transfer nomor melalui blockchain Tezos pribadi.

Menurut Ajay Gupta, seperti dilaporkan Cointelegraph, agensi ingin agar ledger shadow selesai dalam tiga bulan ke depan,