UEA akan Dirikan Rumah Sakit Lapangan di Zona Bencana Gempa Turki

JAKARTA - Sebuah rumah sakit lapangan Uni Emirat Arab (UEA) akan beroperasi di Provinsi Hatay Turki, di mana petugas medis dapat merawat yang terluka di Gaziantep, kata Duta Besar Turki untuk UEA pada Hari Rabu.

Provinsi pesisir Hatay yang berbatasan dengan Suriah barat laut, merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak gempa paling mematikan dalam lebih dari satu dekade, yang telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di Turki dan Suriah.

"Satu rumah sakit lapangan yang dikirim UEA akan ditempatkan di Hatay," Tugay Tuncer, Duta Besar Turki mengatakan kepada The National News seperti dikutip 9 Februari.

"Tim medis UEA akan turun ke lapangan dan akan beroperasi dari zona bencana," ujarnya.

"Saya berada di bandara di Abu Dhabi untuk secara pribadi mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu tim yang akan pergi ke Gaziantep, salah satu lokasi yang paling hancur di Turki," tandasnya.

Pesawat kargo yang membawa tim SAR dan peralatan medis telah meninggalkan UEA menuju Turki dan Suriah, sebagai bagian dari operasi 'Gallant Knight' 2 negara itu.

Selain itu, pasokan bantuan akan terus diterbangkan berdasarkan kebutuhan di Turki.

"Ini adalah operasi yang sangat komprehensif yang diluncurkan oleh kepemimpinan UEA," kata Tuncer.

"Pesawat kargo akan terus berlanjut. Selama dibutuhkan, UEA akan terus mendukung Turki," sambungnya.

Pasokan bantuan sedang diterbangkan ke bandara Gaziantep dan Adana di zona gempa, untuk kemudian didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.

Tuncer mengatakan dia tersentuh oleh dukungan UEA, saat orang-orang dari seluruh negeri menyumbangkan pakaian musim dingin, makanan kaleng dan makanan bayi ke kedutaan dan konsulat di Abu Dhabi dan Dubai.

"Orang-orang membawa hal-hal untuk dibagikan dan itu membuat kami sangat emosional, itu benar-benar menyentuh kami," pujinya.

"Kami sekarang harus menjaga orang-orang yang selamat. Makanan akan sangat penting dan itu akan menjadi target utama segera," tandasnya.

Diketahui, lebih dari 6.000 bangunan hancur di selatan Turki. Petugas penyelamat terus mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan. Di Hatay saja, lebih dari 1.200 bangunan telah hancur, kata pemerintah Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi terparah selama tiga bulan ke depan.