Komisi IX DPR Desak BPOM Usut Tuntas Penyebab Gagal Ginjal Akut
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) segera menemukan penyebab muncul lagi kasus gagal ginjal akut dan menyebabkan salah pasien meninggal.
Melki melihat, kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) kembali muncul. Kali ini di Jakarta dengan satu kasus, meninggal dunia dan satu dalam perawatan di RSCM Jakarta. Untuk itu, ia pun mengatakan hasil uji sampel obat harus segera diungkap.
“Tentunya kami meminta kepada berbagai pihak terkait untuk segera menemukan penyebab kematian gagal ginjal akut pada anak tersebut, apakah karena obat atau faktor yang lain," katanya.
"Intinya adalah otoritas penelitian kita BPOM, ada di Puslabfor Mabes Polri, perusahaan swasta, segera bisa mengetes dan menemukan apa yang menjadi penyebab utama dari meninggalnya anak tersebut," sambung Melki dalam keteranganya, Rabu 8 Februari.
Melki mengatakan kasus ini seharusnya tidak boleh terjadi lagi. Dia mengingatkan agar BPOM melakukan pengujian obat sebelum beredar di masyarakat.
"Apakah terkait dengan obat apa mungkin sebab lain? Tentunya ke depan ini harus menjadi pengalaman pertama dan terakhir yang harus kita akhiri adalah di mana semua pengujian obat itu harus betul-betul dilakukan dengan baik sebelum diedarkan," katanya.
Baca juga:
- Kasus Baru Gagal Ginjal Akut, Pharos Indonesia Klaim Produknya Praxion Penuhi Standar Obat Sirop
- Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Bukti Lemahnya Deteksi Dini Pemerintah
- Pakar: Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Bukti Deteksi Dini Pemerintah Lemah
- Korban Meninggal Gagal Ginjal Sempat Imunisasi, Bareskrim Bakal Periksa Pihak Puskesmas
Ia pun mengatakan Komisi IX menyesalkan terjadinya kejadian gagal ginjal akut pada anak yang baru saja terjadi di DKI Jakarta.
"Terkait dengan kejadian meninggalnya anak di DKI Jakarta yang disebabkan gagal ginjal akut setelah minum sirop tentu terutama kami dari Komisi IX menyesalkan kejadian kesekian kalinya di tanah air dan berduka kepada keluarga korban atas kejadian tersebut," tutup Melki.