Agnez Mo Mengaku Pernah Difitnah, Seperti Siswa Ciawi Devina dan Keysha
JAKARTA - Dukungan Agnez Mo kepada dua siswa asal Ciawi, Devina dan Keysha beberapa waktu lalu sempat menarik perhatian publik. Bukan tanpa alasan, penyanyi 36 tahun itu mengatakan dirinya punya perhatian tersendiri bagi regenerasi bangsa.
Agnez yang sudah menjadi penyanyi ketika masih berusia 6 tahun mengaku tahu betul bagaimana rasanya dihakimi dan dinilai secara tak wajar oleh orang-orang di sekitarnya.
“Bangun karier dari kecil, pas remaja itu saya ngelihat banget gimana rasanya jadi anak yang tiba-tiba difitnah sama orang-orang yang jauh usianya di atas saya, diomongin orang (dari belakang) juga,” kata Agnez Mo di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis, 2 Februari.
“Jadi, saya tahu banget rasanya disakitin dan dikecewakan sama orang-orang yang saya pikir seharusnya bisa jadi orang tua saya, tapi kok malah fitnah dan ngomongin saya,” sambungnya.
Didukung Keluarga
Menurutnya, dihakimi dan dinilai secara tak wajar di usia remaja bisa berdampak buruk pada perkembangan mental anak. Namun, Agnez merasa bersyukur bahwa pada saat itu dirinya mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.
Atas apa yang dialaminya itulah, Agnez Mo merasa perlu memberi dukungan kepada Devina dan Keysha ketika melihat banyak yang mencibir dan pihak sekolah tidak memberi dukungan.
“Sebenarnya yang membuat saya bersuara itu awalnya sekolah ada kesan seperti lepas tangan, kalau sekarang caption-nya udah diganti ya, tapi sebelumnya itu minta maaf, ngomong kalau ‘Kita enggak ikut andil. Ini semua keputusan siswa-siswinya’. Itu buat saya jadi kecewa melihat seperti itu, karena buat saya sekolah itu harusnya jadi support system selain kekuarga,” tuturnya.
Baca juga:
Saat ini Agnez mengaku senang, setelah Devina dan Keysha mendapat perhatian lebih dari publik. Terlebih, dua siswa asal Ciawi itu sudah mendapat dukungan penuh dari sekolah dan mendapat komentar yang jauh lebih positif dari publik.
Bagi Agnez, tidak ada alasan untuk mengatakan Devina dan Keysha sebagai generasi penerus bangsa yang rusak, justru orang-orang yang mengadili tanpa dasar itulah yang dinilai sudah rusak.
“Kalau misalnya mereka dibilang ngerusak bangsa, gimana caranya mereka merusak bangsa kalau mereka membawa nama baik kita ke luar, kalau mereka berprestasi? Yang ngerusak bangsa itu orang-orang yang ngejulidin orang, orang-orang yang nge-judge orang lain, apalagi kalau orang-orang yang ngomong itu orang dewasa. Ya dewasanya di mana, tua doang tapi dewasa sih enggak,” pungkas Agnez Mo.