Pria yang Tewas di Selokan Pesanggrahan, Ternyata Anggota Satgas Cakra Buana PDIP Tangsel
JAKARTA - Seorang pria berinsial M (33) yang ditemukan di selokan Jalan Pesanggrahan Raya, Jakarta Selatan, ternyata kader Partai PDIP Tangerang Selatan. informasi tersebut dibenarkan langsung oleh Ketua DPC PDI-P Tangsel, Wanto Sugito.
“Iya benar, dia Kader PDIP Tangsel,” kata Wanto saat dikonfirmasi, Selasa, 31 Januari.
Wanto menerangkan bila korban dikader PDIP merupakan Satuan Tugas (Satgas) Cakra Buana.
“Satgas Cakra Buana adalah salah satu satuan tugas (satgas) yang dibentuk oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P),” ucapnya
Perihal dalam kehidupannya, M merupakan orang yang baik hati dan tidak ingin mempunyai masalah dengan orang lain. Oleh sebab itu, ia mengaku kaget bila korban bisa ditemukan meninggal dunia di dalam selokan.
Terlebih lagi, saat ditemukan kendaraan yang digunakan masih terpakir. Kemudian, apabila dikatakan sakit, kondisi dari korban berdasarkan informasi yang diterima sehat.
“Baik orangnya disiplin, bergaul, dan tidak ada konflik karena orangnya baik. (Kalau dibilang meninggal sakit) meninggal karena sakit apa? Almarhum tidak ada riwayat penyakit apa-apa, usianya juga masih muda 33 tahun,” ucapnya
Sementara itu, dihubungi terpisah Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengaku pihaknya hingga saat ini masih mendalami soal insiden penemuan mayat di selokan tersebut. Sebanyak dua saksi telah dimintai keterangan.
Baca juga:
- Tidak Ada Bukti CCTV Hasya Athallah Melaju 60 Km Per Jam, Kuasa Hukum: Ini Kasus Jangan Asal Dihentikan
- Prostitusi Berkedok Thrifting Shop di Tangsel: Lantai 1 Obral Pakaian Bekas, Lantai 2 Obral Wanita
- Mahasiswa UI Tewas Tertabrak Malah Jadi Tersangka, Lemkapi: Keputusan yang Membuat Masyarakat Menilai Polisi Tidak Profesional
- Dugaan Cacat Hukum Dalam Kasus Kematian Hasya Athallah, Mahasiswa yang Tertabrak Mobil Pensiunan Polisi
“(Dugaan pembunuhan) Penyidik lagi mendalami. Untuk sementara belum ada motifnya, makanya motifnya lagi dicari, motor ada ditempat kalau misalnya dirampok motor pasti diambil,” tutupnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengaku pihaknya hingga saat ini masih mendalami soal insiden penemuan mayat di selokan tersebut. Sebanyak dua saksi telah dimintai keterangan.
“(Dugaan pembunuhan) Penyidik lagi mendalami. Untuk sementara belum ada motifnya, makanya motifnya lagi dicari, motor ada ditempat kalo misalnya dirampok motor pasti diambil,” tutupnya.