Kaspersky Ungkap Manfaat MSSP dalam Mengisi Kesenjangan Talenta TI di Asia Tenggara

JAKARTA - Perusahaan keamanan siber global Kaspersky mengungkapkan lanskap Penyedia Layanan Keamanan Terkelola (MSSP/ Managed Security Service Provider) di Asia Tenggara, khususnya manfaat utama yang diperoleh UMKM dan perusahaan lokal dari model outsourcing.

Para ahli memperkirakan pertumbuhan yang stabil dari pasar Penyedia Layanan Keamanan Terkelola di Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang karena adanya dorongan kolektif di kawasan tersebut dalam menuju inisiatif transformasi digital di seluruh negara.

Menurut Laporan Ekonomi Keamanan TI Kaspersky terbaru, bisnis di wilayah ini mengalihdayakan fungsi keamanan ke MSSP terutama untuk mencapai efisiensi dalam memberikan solusi keamanan (73,9 persen), untuk mengatasi kekurangan karyawan TI (57,9 persen), dan untuk memenuhi persyaratan dalam keahlian keamanan khusus (55,8 persen).

“Asia Tenggara tetap memiliki lanskap ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik. Pemerintah di sini telah mengambil langkah berani untuk mendukung upaya digitalisasi lokal dan juga meningkatkan kemampuan perlindungan data serta keamanan siber negara," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara, dalam sebuah pernyataan yang diterima.

Menurutnya, karena bisnis lokal di sini merangkul transformasi digital, maka hal itu sejalan dengan kebutuhan solusi keamanan siber yang komprehensif dan talenta yang tepat untuk mengelola pertahanan mereka.

Sementara Asia Pasifik terus mengembangkan tenaga kerja keamanan sibernya, sebuah studi terbaru mencatat adanya kesenjangan, di mana 2,1 juta staf keamanan lokal yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.

Upaya kawasan Asia Tenggara untuk melakukan digitalisasi juga telah tertunda karena kurangnya pakar keamanan siber dengan keahlian yang tepat untuk memerangi ancaman siber canggih.

Yeo mengaku telah secara aktif bermitra dengan universitas lokal untuk memberikan pelatihan dan lokakarya guna meningkatkan keterampilan siswa dan memastikan kurikulum mereka dapat memenuhi tuntutan industri saat ini. Namun, butuh waktu bertahun-tahun bagi para siswa untuk menjadi profesional keamanan siber.

"Inilah sebabnya mengapa melibatkan penyedia layanan keamanan terkelola yang andal dapat memastikan bahwa perusahaan akan memiliki talenta keamanan tepat dan solusi yang efektif," paparnya.

Menurut Yeo, ini adalah cara yang efisien untuk melakukan outsourcing apabila mitra Anda melibatkan perusahaan keamanan siber dengan keahlian yang telah terbukti dalam deteksi ancaman, respons, dan intelijen ancaman.